SAMPIT- Walau Banjir di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai berangsur surut pasca dilanda hujan lebat mulai 28-30 April 2024 kemarin tetap dilakukan status tanggap bencana banjir selama 14 hari.
Penetapan ini dilakukan berdasarkan hasil rapat evaluasi bencana banjir saat ini, berupa masukan masukan pihak-pihak terkait untuk dilakukan penetapan status tanggap darurat bencana banjir.
“Setelah kita melakukan evaluasi dan mendengarkan masukan-masukan dari BMKG dan sejumlah pihak, kami langsung menetap status tanggap darurat bencana selama 14 hari mulai 4-17 Mei 2024,” ujar Wakil Bupati Kotim Irawati, Jumat 3 Mei 2024.
Rapat evaluasi dan penetapan status bencana banjir ini diikuti oleh Kepala BMKG Kotim, Kepala BPBD Kotim Kotim, Dinkes Kotim, Damkar, Camat, PMI dan tim bencana alam lainya.
Menurut Irawati dengan status tanggap darurat penanganan banjir akan lebih maksimal, karena dana DTT dapat digunakan selama 14 hari ke depan.
“Warga kita yang ditimpa banjir masih banyak, soalnya banjir saat ini bukan hanya di Kota Sampit di daerah lain juga banjir, karena Sampit banjirnya lebih besar tahun ini, ” lanjutnya.
Walaupun di Kota Banjir mulai surut namun ketika datang hujan lebat makan Kota Sampit akan kembali tergenang banjir. Berdasarkan hasil prediksi dari BMKG Kota Sampit masuk daerah yang kemungkinan ada hujan lebat selama tiga hari ini.
“Penanganan banjir ini semua harus terlibat terutama masyarakat setempat, bersama-sama menumbuhkan kesadaran melalui gotong royong membersihkan drainase dan gorong yang tersumbat, ” bebernya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BMKG Kotim Muliyono perkiraan untuk tiga hari ke depan hujan ringan dan lebat di wilayah tengah termasuk Kota Sampit.
“Kita memasuki musim transisi dari musim hujan kemarau makanya sering terjadi bencana atau hujan ekstrem. Transisi bisa terjadi satu sampai dua bulan, ” jelas Mulyono. (Ibra)
