PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Bimbingan Teknis Pokjanal Posyandu dalam rangka Revitalisasi Posyandu Aktif Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, di Hotel Luwansa Palangka Raya, Rabu 24 April 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul mengatakan bahwa Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak.
“Saat ini Posyandu juga berperan aktif dalam pencegahan dan penanganan stunting, karena Posyandu merupakan lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan yang paling dekat dengan masyarakat,” ungkap Suyuti Syamsul.
Suyuti menyampaikan Posyandu dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
“Guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi,”kata Suyuti Syamsul.
Suyuti Syamsul menambahkan, di tahun 2023 Kalimantan Tengah memiliki 2.576 posyandu yang valid berdasarkan aplikasi komdat Kementerian Kesehatan, dari jumlah Posyandu tersebut, 2.483 berstatus aktif dan 93 tidak aktif.
“Pada tahun 1990 dikeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu,” bebernya.
Suyuti Syamsul menjelaskan melalui Instruksi tersebut, seluruh kepala daerah ditugaskan untuk meningkatkan pengelolaan mutu Posyandu.
“Pengelolaan Posyandu dilakukan oleh satu Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu yang merupakan tanggung jawab antara masyarakat dengan Pemerintah Daerah (Pemda),”tegas Suyuti.
Selain itu, Suyuti mengatakan perlu dibentuk Pokjanal di daerah secara berjenjang, seluruh kabupaten/kota sampai dengan ke tingkat desa diharapkan untuk dapat menindaklanjuti instruksi tersebut.
Ia mengatakan dengan adanya Tim Pokjanal Posyandu diharapkan dapat melakukan pembinaan terhadap posyandu-posyandu yang ada di Kalimantan Tengah.
“Terutama agar berstatus aktif dengan menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan keberadaan Posyandu, dan meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, bayi, balita, anak pra sekolah, anak usia sekolah remaja, usia produktif dan lansia di atas 50%,” pungkas Suyuti.
(Sya’ban)