PANGKALAN BUN – Raden Adjeng Kartini atau Raden Ayu Kartini, lahir di Jepara pada 21 April 1879 merupakan sosok wanita pribumi yang dilahirkan dari keturunan bangsawan. Ia merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat.
RA Kartini setelah dewasa berhasil memperjuangkan hak azasi kaum perempuan di Indonesia. Maka setiap tanggal 21 April diperingati hari lahirnya “Hak Azasi” kaum Peremuan yang diperjuangkan RA. Kartini.
“Membaca dari sejarah kita semua teringat akan perjuangan yang dilakukan Raden Ajeng Kartini dalam mengangkat hak azasi kaum perempuan di Indonesia, perjuangan Kartini pun hingga kini terus menggelora dilakukan oleh Kartini Kartini milenial,” kata Caleg terpilih dari PDIP Kobar Kartikasari.
Menurut Kartikasari, perjuangan RA.Kartini perlu diteladani khususnya oleh kaum peremuan.
“66 tahun, sebelum RI Merdeka (1789-1945), RA. Kartini dengan penuh dedikasi ditengan kaum penjajah, berhasil berjuang memperjuangkan hak-hak azasi kaum peremuan seluruh Indonesia,” ucap Kartikasari, yang merupakan istri Rahmat Hidayat, Komisaris Independent Bank Kalteng.
Kartini zaman sekarang, lanjutnya, pasti sangatlah bangga dengan kemajuan yang telah dicapai, baik dalam bidang pendidikan, karier, dan keterlibatan dalam pembangunan masyarakat. Akan tetapi, kaum perempuan pun meski saat ini telah terbuka dalam meningkatkan karirnya, tetap jangan lupa akan kodratnya sebagai kaum perempuan yang memiliki tanggung jawab dalam memperkuat rumah tangga dan mendidik anak-anaknya.
Dirinya pun mengingatkan agar Kartini Kartini zaman sekarang pun haruslah tetap peduli dengan isu-isu seperti kesetaraan gender, kekerasan terhadap perempuan, dan kesenjangan sosial yang masih ada.
“Kartini zaman sekarang harus tetap memperjuangkan hak-hak perempuan, termasuk kesetaraan gender, akses pendidikan dan pekerjaan yang adil, serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, dimana Mereka juga harus menjadi teladan dalam mempromosikan kerjasama antar-generasi dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua orang,” ujar Kartikasari.
Untuk itu, lanjutnya, ketika dirinya menerima amanah duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Barat peeidei 2024 – 2029, Ia pun tentunya akan memperjuangkan apa yang menjadi hak kaum perempuan.
“Pendapat saya Perwakilan wanita di parlemen Indonesia masih menghadapi tantangan untuk mencapai tingkat yang diharapkan. Meskipun jumlah perempuan di parlemen telah meningkat dari waktu ke waktu, namun masih belum mencapai tingkat kesetaraan yang diharapkan,” ujar Kartika Sari kelahiran 24 April 1982.
Misalnya saja, lanjut Kartikasari, pada tahun 2019, perempuan hanya menduduki sekitar 20% dari total kursi di DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), akan tetapi upaya terus dilakukan untuk meningkatkan perwakilan perempuan di parlemen, seperti melalui kebijakan kuota gender dan kampanye untuk meningkatkan partisipasi politik perempuan.
Untuk itu, kata Kartikasari, dirinya berharap di momentum peringatan Hari Kartini, diharapkan agar penerus cita cita Kartini dapat terus berjuang, tidak sekedar menjadi penggerak paham Feminisme saja, akan tetapi juga menjadi bagian dalam pembangunan, sehingga akan terwujud Indonesia baru yang lebih baik, berkeadilan tanpa diskriminasi apapun.
“Oleh karena itu, saya mengajak kaum perempuan khususnya perempuan di Kabupaten Kotawaringin Barat umumnya Kalimantan Tengah ini, untuk bangkit, tangguh dan lebih mandiri, berdaya guna serta berpartisipasi dalam sendi sendi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara,” ujar Kartika Sari. (Man)