PANGKALAN BUN – Dalam upaya meningkatkan layanan, Dirut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat, dr.Fachruddin siap akan terus tingkatkan sarana dan prasarana layanan kesehatan, baik fisik pembangunan maupun kelengkapan peralatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Fachruddin, saat ada kunjungan sidak Pj.Bupati Kobar H.Budi Santosa ke RSSI PBun, Selasa 16 April 2025l4.
Menurut Fachruddin, pengembangan pembangunan Fisik tersebut mengingat meningkatnya jumlah kunjungan, baik pasien yang rawat inap maupun rawat jalan.
“Untuk pengembangan pembangunan Poliklinik telah rampung, saat ini tinggal melengkapi sarana dan prasarananya saja, hingga saat ini (hari kedua pasca cuti bersama) jumlah kunjungan Poliklinik mencapai 450 orang (hingga pukul 08.30 wib) angka tersebut bisa menambah mengingat jam pendaftaran di Poliklinik hingga pukul 11.00 wib. Dimana sebagian besar, kunjungan tersebut berobat jalan,” kata Fachruddin.
Menurutnya, Fokus kedepan adalah pengembangan sarana dan prasarana baik dalam pelayanan di Poliklinik dan rawat inap, hal yang mendesak adalah pembangunan ruangan kelas III.
“Saat ini layanan untuk ruangan kelas III masih kurang maksimal mengingat tingginya layanan kesehatan pada pasien BPJS di kelas III, dan pasien bukan saja dari Kobar, tetapi banyak juga pasien yang berasal dari Kabupaten tetangga seperti Lamandau, Sukamara, Lamandau dan Provinsi Kalimantan Barat,” ujar Fachruddin.
Dimana menurutnya, untuk jumlah tempat tidur rawat inap di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun berjumlah 256 tempat tidur, dari jumlah tersebut 50 persennya berada di kelas III, sehingga di akui masih kurang maksimal, mengingat untuk ruang kelas III di isi sampai dengan 8 tempat tidur.
Selain itu juga menurut Fachruddin, pihak rumah sakit akan melakukan pengembangan pada ruangan ICU dengan kapasitas 24 tidur , yang pembangunannya di atas ruangan Poliklinik, selain itu ada juga pembangunan 2 ruangan operasi.
“Untuk ruangan Kelas I dan kelas 2 sama dengan fasilitas swasta, satu ruangan satu tempat tidur, dan untuk melengkapi peralatan maupun fisik, kami terus berupaya memperjuangkan bantuan ke pemerintah pusat,” ungkap Fachruddin. (Man)