Manfaatkan Momen Idul Fitri, Penyebrangan Samuda Dipadati Umat Muslim

SYA'BAN/BERITASAMPIT - Suasana saat kapal penyebrangan mengantar penumpang dan berangkat ke Sebrang Pulau.

SAMPIT – Momen lebaran Idul Fitri memang kerap dimanfaatkan umat muslim sebagai momen untuk silaturahmi dengan kerabat dekat maupun yang sudah lama tak dijumpai.

Umumnya di Indonesia momen Idul Fitri umat muslim akan mengunjungi sanak saudara untuk saling memohon maaf. Hal ini bahkan sudah menjadi tradisi yang wajib dilakukan saat lebaran.

Seperti halnya yang dilakukan oleh umat muslim di Kota Samuda dan Kecamatan Pulau Hanaut, Kotawaringin Timur (Kotim), mereka berbondong-bondong memanfaatkan momen Idul Fitri sebagai ajang untuk mempererat tali silahturahmi.

Pada momen tahunan ini penyebrangan kendaraan, yang ada di Pusat Perbelanjaan Masyarakat (PPM) Kota Samuda selalu ramai dipadati oleh umat muslim.

Bagi yang memiliki keluarga di Samuda ataupun di Kecamatan Pulau Hanaut, jalur transportasi sungai menjadi alternatif untuk digunakan untuk bisa bersilahturahmi dengan keluarga.

Salah satu umat muslim yang ikut menyebrang, Edy mengatakan Idul Fitri momen satu tahun sekali jadi kesempatan dirinya dan keluarga gunakan untuk bersilaturahmi.

“Dengan bersilaturahmi kita mempererat hubungan sesama manusia terutama keluarga,” ujarnya pada Rabu 10 April 2024.

Selain itu, ia menjelaskan dengan adanya penyebrangan ini kita bisa bersalam-salaman dengan umat muslim lain saat di kapal walaupun tidak saling mengenal, dengan itu dirinya menjadi kenal.

Sementara itu, pemilik penyebrangan, Ijay menyampaikan bahwa pada hari-hari besar salah satunya Idul Fitri penyebrangan selalu ramai dikunjungi.

“Momen Idul Fitri kali ini umat muslim yang ada di Samuda dan Pulau Hanaut melakukan penyebrangan untuk bersilahturahmi dengan keluarga,” terangnya.

Dirinya juga bersyukur dengan adanya momen Idul Fitri dapat menambah penghasilan melalui peyebrangan.

Dari pantauan Berita Sampit, tidak hanya umat muslim yang ada di Samuda dan Pulau Hanaut saja yang melakukan peyebrangan tetapi umat muslim yang ada di Sebrang Pulau seperti Desa Babirah, Desa Bapinang Hilir dan Desa lainnya di Sebrang Pulau, ikut menyebrang untuk bersilahturahmi dengan keluarganya di Kota.

(Sya’ban)