JAKARTA– Anggota DPR RI RI Mukhtarudin mengaku tren kasus kekerasan terhadap anak mengalami peningkatan di tanah air.
“Memang kasus kekerasan terhadap anak yang muncul ke publik atau yang dilaporkan ini seperti fenomena gunung es,” tandas Mukhtarudin, Minggu, 18 Februari 2024.
Untuk itu, politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini mendorong agar pemerintah memperhatikan hal tersebut secara seksama.
Artinya, kata Mukhtarudin pemerintah harus menyusun upaya-upaya jangka panjang untuk mencegah berulangnya kembali kekerasan terhadap anak di ruang publik.
Kendati demikian, Mukhtarudin mendorong agar KPPPA, bersama aparat kepolisian diminta berkomitmen untuk menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak ini secara komprehensif.
Tentu, lanjut Mukharudin, dengan memastikan tiap laporan yang diterima ditindaklanjuti secara cepat agar tindak penanganan dapat segera dilakukan.
“Ke depan saya berharap ada paya-upaya pencegahan kasus kekerasan pada perempuan dan anak sehingga tidak berulang lagi,” pungkas Mukhtarudin.
Diketahui, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengungkapkan kasus kematian Raden Adante Khalif Pramudityo alias Dante (6 tahun) menyita perhatian publik belakangan ini
Menurut Jasra, kasus kekerasan terhadap anak rata-rata dilakukan oleh orang terdekat dengan hubungan kekuasaan yang tidak seimbang.
“Keluarga yang seharusnya menjadi pelindung anak, namun ternyata menjadi pelaku kekerasan. Kasus-kasus semacam itu, perlu dilihat lebih jauh dan betapa keluarga tidak bisa berfungsi, terutama dari sisi perlindungan,” kata Jasra.
Menurut Jasra, penting untuk meningkatkan peran keluarga dalam perlindungan anak penting. Keluarga juga perlu yakin paham bagaimana cara mengasuh anak secara baik sehingga lingkungan yang tidak bertanggung jawab bisa dihindari.
“Maka salah satu upaya kebijakan hulu terkait RUU Pengasuhan penting segra disyahkan oleh DPR. Agar gap pengasuhan yang beragam baik anak berada dikeluarga maupun lembaga pendidikan atau pengasuhan bisa seragam dalam merespons serta memitigasi masalah-masalah pribadi anak,” tandasnya.
(adista)