Kabut Asap di Kapuas Berpotensi Hingga September

IST/BERITASAMPIT - Tim Satgas Karhutla Kapuas saat lakukan upaya pemadaman kebakaran lahan di Dadahup.

KUALA KAPUAS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun ini lebih panjang dan kering akibat fenomena El Nino, dan puncaknya akan terjadi pada bulan Agustus dan September.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas menyebut pada periode Juni hingga pertengahan Agustus mencatat terdapat 52 kejadian karhutla. Dengan kejadian terbanyak pada bulan Agustus yakni 38 kasus karhutla dari 301 hotspot panas yang terdeteksi, total lahan terbakar mencapai 313,3 hektar. Total saat ini di Kabupaten Kapuas tercatat 407 hektare lahan terbakar.

Sementara itu berdasarkan data Posko Karhutla Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), pada bulan Juli 2023 terdeteksi 722 hotspot, 333 kejadian karhutla, dan 1.311 hektare luas lahan terbakar. Sementara itu, untuk bulan Agustus hingga saat ini, sudah tercatat ada 1.838 hotspot, 372 kejadian karhutla, dan 803,59 hektare lahan terbakar.

Plt Bupati Kapuas HM Nafiah Ibnor mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Kapuas agar meningkatkan kehati-hatian, karena dalam periode dua bulan terakhir, jumlah hotspot dan kejadian karhutla yang terjadi cenderung meningkat.

“Mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Kapuas di musim yang sekarang memasuki musim kemarau untuk tidak membakar sembarangan supaya terhindar dari Karhutla,” ujarnya.

Diketahui BPBD Kabupaten Kapuas telah melakukan perpanjangan status siaga bencana karhutla, terhitung sejak 15 Agustus hingga 15 Oktober 2023.

(Hasan)