Berkah di Tahun Politik (Bagian 1)

NACO/BERITA SAMPIT - Arsusanto, membuat usaha rumahan pernak pernik pemilu yang kini sudah memasuki tahun politik.

Orderan Sudah Berdatangan, Kini Garap 10.000 Kartu Nama

Oleh: Nako, S.Kom

SUARA printer sudah terdengar dari ruang kerja Arsusanto, saat didatangi pria berambut panjang ini tampak sedang asyik ngeprint beberapa lembar kertas, sambil meminum kopi di meja kerjanya pria ini langsung menyapa wartawan yang menghampirinya.

“Silahkan duduk, mau minum kopi,” katanya kepada wartawan Berita Sampit yang sudah berjanji bertemu dengannya.

Tidak berapa lama rekannya yang sudah ada di ruang itu membawa kopi dan dirinya langsung mempersilakan untuk meminum secangkir kopi hitam tersebut.

“Beginilah kalau sudah masuk tahun politik yang saya kerjakan, sayang jika tidak dimanfaatkan untuk mencari cuan,” ucapnya sambil tersenyum.

Memasuki tahun politik kali membawa berkah tersendiri bagi Arsusanto, orderan berbagai pernak pernik jelang pelaksanaan pesta demokrasi sudah mulai diterimanya.

Saat Berita Sampit mendatangi pria iniĀ  Senin 20 Pebruari 2023 sore, saat itu di ruang kerjanya Jalan Jenderal Sudirman Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur dirinya sedang sibuk menggarap pekerjaan sampingannya yakni membuat kartu nama.

Saat ini diakuinya dirinya sudah menerima pekerjaan membuat 10.000 kartu nama untuk salah satu petinggi partai di Kabupaten Kotim.

“Sudah hampir selesai, hanya tinggal sedikit saja lagi, karena saya kerjakan sejak beberapa hari yang lalu, ini orderan pertama,” katanya.

Orderan sebanyak itu tentunya tidak sedikit keuntungan yang didapat pria berambut gondrong ini.

“Lumayanlah, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama sebulan, jika order sebanyak ini,” ucapnya.

Menurut Arsusanto, masih banyak orderan lainnya, saat ini belum digarapnya karena sejumlah bakal calon anggota legislatif masih menunggu nomor urut mereka.

“Biasanya mereka cetak kartu itu dengan nomor urutnya, sekarang belum tahu jadi menunggu,” timpalnya.

Arsusanto mengaku mengerjakan berbagai kebutuhan bacaleg, tidak hanya kartu nama saja, namun juga seperti gantungan kunci, hingga surat suara untuk simulasi nantinya.

“Soal harga bersaing saja, biasanya per kartu Rp15 ribu, namun kalau yang 10.000 kartu ini mereka beli bahannya saya hanya ambil jasa desain kartu hingga cetaknya saja, untuk alat saya lengkap saja,” ucapnya.

Dia juga mengatakan biasanya bisa kewalahan mengerjakan orderan itu, bahkan harus menggaji kerabat hingga rekannya, apalagi tahun ini diprediksi bakal meningkat karena ada beberapa partai politik yang sudah memesan dengannya.

“Tahun dulu saya fokus pada satu partai saja, ini sudah ada beberapa partai, biasanya satu yang pesan yang lain tahu jadi ikut memesan juga,” pungkasnya.(Bersambung)