JAKARTA– Indonesia resmi memegang Presidensi G20 untuk tahun ini. Pelaksanaan G20 akan diarahkan untuk kepentingan rakyat dengan melibatkan peran serta masyarakat secara langsung dalam penyelenggaraan seluruh rangkaian kegiatan.
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin berharap forum G20 yang dipusatkan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan itu dapat menjadi momentum percepatan proses transisi energi di tanah air.
Mengingat, lanjut Mukhtarudin, mitigasi perubahan iklim tidak terlepas dari sektor energi, karena sekitar 30 persen dari total emisi karbon berasal dari sektor tersebut.
“Jadi, transisi energi sudah menjadi komitmen dan bentuk kesadaran kita untuk menyelamatkan bumi dari pemanasan global,” tandas Mukhtarudin, Selasa, (15/2/2022).
Apalagi Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini bilang bahwa indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri atau 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030 sesuai National Determined Contributions (NDC).
“Semoga forum G20 ini bisa mempercepat transisi energi serta memperkuat sistem energi global yang berkelanjutan,” pungkas Mukhtarudin.
Diketahui, indonesia akan membahas tiga isu prioritas pada salah satu pilar utama pada G20 yakni transisi energi melalui forum Transisi Energi G20 yang telah resmi diluncurkan pada Kamis (10/2/2022).
Adapun, Transisi Energi G20 diluncurkan sebagai bagian Presidensi G20 Indonesia yang dimulai 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di November 2022.
Pada peluncuran tersebut Presiden Jokowi telah mengumumkan 3 isu yang dibahas dalam Presidensi G20 yakni kesehatan global, transformasi energi digital dan transisi energi.
Presidensi ini menjadi sangat penting bagi Indonesia sebagai warga global yang mempunyai peran penting mendukung energi bersih dan iklim dunia.
(dis/beritasampit.co.id)