SAMPIT – Wakil Ketua I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur memperkirakan penanganan abrasi sepanjang pantai laut pandaran yang ada di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, sekitar Rp 500 miliar.
“Penanganan abrasi pernah dibahas di DPRD Kotim, hasilnya anggaran yang perlu dipersiapkan diperkirakan Rp 500 miliar bahkan lebih,” ucap Rudianur kepada wartawan media siber beritasampit.co.id, pada saat gotong royong penanganan abrasi sekitar makam wisata desa religi, Sabtu 10 Juli 2021.
Menurutnya, anggaran yang begitu besar tidak mungkin bisa terealisasi dalam waktu dekat. Bahkan, kata Rudianur, ada beberapa faktor penghambat lainnya. Misalnya, APBD banyak disedot untuk penanganan Covid-19 dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) turun drastis.
“Kalau dipaksakan tidak mungkin juga karena APBD Kotim sangat terbatas. Kecuali, ada bantuan anggaran melalui dana pusat,” tegas Rudianur.
Untuk sementara, tambahnya, DPRD bersama Pemkab Kotim hanya sebatas melakukan penanganan abrasi melalui gotong royong bersama satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) terdiri dari dinas, kecamatan/kelurahan dan desa.
“Sementara yang bisa kami lakukan hanya gotong royong membuat tanggul penahan abrasi dari karung berisikan pasir pantai. Walaupun kami tahu bahwa itu tidak lama yang penting kami sudah berbuat untuk menyelamatkan pantai laut pandaran yang menjadi primadona wisata khususnya warga Kotim,” pungkasnya. (ifin/beritasampit.co.id).