PALANGKA RAYA – Pada era digital saat ini model kepemimpinan organisasi, lembaga dan perusahaan dihadapkan pada situasi dan tantangan yang lebih dinamis dan disrupsi.
Meski demikian, menurut Tokoh Pemuda Provinsi Kalimantan Tengah, Heru Hidayat secara manajemen organisasi, lembaga dan perusahaan, harus tetap memiliki pondasi utama yang kuat dan solid untuk mampu bertahan dan tumbuh.
Menurutnya, pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang perlu diperhatikan saat ini adalah menyiapkan model dan cara kepemimpinan dalam berorganisasi, lembaga dan perusahaan yang terukur. Dalam hal ini, minimal ada delapan ciri.
Seperti, memiliki mindset perbaikan dan perjuangan secara tim dalam menghadapi berbagai kondisi dan perkembangan, termasuk memanfaatkan teknologi digital untuk pengembangan organisasi, lembaga dan perusahaan. Adanya jaringan secara luas dan bisa dioptimalkan untuk pengembangan organisasi, lembaga dan perusahaan, bahkan bisa menjangkau lintas daerah dan negara.
Selain itu, lanjut Heru, memiliki kemampuan membangun komunikasi secara luas untuk berbagai potensi dan peluang. Kemampuan membangun kolaborasi dengan berbagai potensi lainnya, termasuk dalam kegiatan, kemanfaatan dan pendanaan.
Bahkan, harus memiliki kemampuan membangun kerjasama dan kemitraan yang saling menguntungkan. Mudah dihubungi, sehingga akan mudah mengkoordinasikan dengan cepat setiap perkembangan dan dinamika yang penting dan strategis, misal semua anggota mendapatkan akses nomor kontak pemimpin dan mau berkomunikasi. Sehingga kepemimpinan lebih dekat dengan semua anggota yang ada dalam organisasi/lembaga/perusahaan.
Kepemimpinan, juga harus memiliki akses di media sosial baik facebook, instagram, twitter, dan lainnya sebagai media sosialisasi diri, organisasi dan membuka ruang saran, masukan, dan kritik konstruktif. Pemimpin siap dalam mengadaptasi dan mengoptimalkan perkembangan digital dalam upaya membangun daya saing organisasi, lembaga dan perusahaan.
Kemampuan berinovasi, out of the box dan bermanfaat secara terus menerus, sehingga akan menghasilkan model kepemimpinan yang adaptif di era digital.
Kecepatan bergerak dan kemampuan mendistribusikan tugas secara terukur dalam pelaksanaannya, kata Heru, akan mempercepat proses teknis dan terukur. Dan yang lebih penting lagi adalah menyiapkan kepemimpinan dan sistem untuk estafet berikutnya yang lebih baik dan berkelanjutan.
“Saya mengharapkan bahwa di era digital, persaingan dan tuntutan dinamika bagi organisasi, lembaga, dan perusahaan menjadikan kita lebih cepat mengadaptasi dan kemampuan menghadirkan berbagai alternatif solusi yang bermanfaat, dan berkelanjutan,” kata Heru melalui rilis yang diterima, Minggu, 30 Mei 2021. (Hardi/beritasampit.co.id).