Digitalisasi Masih Jadi Hambatan Pelaku UMKM

IST/BERITA SAMPIT - Suasana kegiatan bimbingan oleh Tim Klinik Bisnis terkait digitalisasi

PALANGKA RAYA – Teknologi Digital masa kini telah memberikan kemudahan dalam penerapan komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli. Meskipun demikian, penggunaan digitalisasi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih mengalami beberapa hambatan.

Hal ini menjadi dasar kegiatan bimbingan oleh Tim Klinik Bisnis terkait digitalisasi, kegiatan itu dilaksanakan secara daring yang diikuti oleh mitra UMKM Klinik Bisnis, Rabu 28 April 2021. Dalam kesempatan itu Klinik Bisnis mengundang Stephanie Sekar, Marketing Manager Lazada Indonesia, untuk memaparkan apa saja yang menjadi hambatan yang biasanya dialami oleh para pegiat UMKM.

“Kita perlu mengenali, hambatan proses menjalankan digitalisasi oleh UMKM itu masih ada. Biasanya, hambatan tersebut muncul pada bidang anggaran pemasaran yang terbatas, melek teknologi, keterbatasan infrastruktur atau rendahnya tingkat pengetahuan,” ucapnya.

Stephanie menyebutkan pegiat UMKM hendaknya perlu menentukan media sosial apa yang digunakan dalam menjalankan usahanya.

“Dalam memilih media sosial, pegiat UMKM perlu mengenali jenis barang jualannya, karakteristik konsumen apa yang dimilikinya,” pungkasnya.

Dirinya menekankan, bahwa masing-masing Platform media sosial facebook, Instagram, tik-tok memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing yang hendaknya diesesuaikan dengan kebutuhan pegiat UMKM.

Sejalan dengan pemaparan tersebut, CEO Klinik Bisnis Monica Putri Rasyid menyebutkan bahwa para pegiat UMKM masa kini, membutuhkan pendalaman keilmuan dalam menggunakan digitalisasi melalui media sosial sebagai alat pemasaran.

“Penggunaan media sosial yang baik berimbas pada alat pemasaran yang menguntungkan bagi pelaku UMKM,” jelasnya.

Monica yang merupakan Tokoh Pemuda Kalteng ini memaparkan, bahwa masa kini keahlian dalam menggunakan sosial media adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki pelaku UMKM.

“Bila pelaku UMKM tidak memiliki keahlian dalam pemasaran media atau kita kenal marketing media, ini akan menjadi hambatan bagi pelaku UMKM sendiri bila hendak memperluas pemasaran jualannya,” lugasnya.

(Hardi/Beritasampit.co.id)