BGA Gandeng DAD Gelar Penyuluhan Masalah Adat Kepada Karyawan

IST/BERITA SAMPIT - Suasana forum Webinar penyuluhan.

SAMPIT – Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Group mengadakan kegiatan webinar penyuluhan masalah adat kepada karyawan, di gedung PNLA , Metro Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan, agar karyawan memahami dan bisa menempatkan diri sebagai karyawan dalam kehidupan bermasyarakat yang sangat menghormati kearifan lokal. “Seperti pepatah menyebutkan dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung,” ujar Iwan Kusnandar selaku Head Corporate Affair BGA Kalteng, Sabtu 12 September 2020.

Acara webinar tersebut diadakan secara online khusus untuk staf BGA yang berada di Kecamatan Kotawaringin Lama dan Kumai Kotawaringin Barat termasuk anak perusahaan BGA Group PT KMB, PT. TTL dan PT LMS di Kecamatan Antang Kalang dan Kecamatan Telaga Antang, serta PT WNL, PT WNA, PT WNS, PT NKU di Kecamatan Cempaga Hulu. Kegiatan itu juga diikuti secara virtual oleh managemen dan staf yang berada di Kantor Jakarta.

Dalam kegiatan ini dihadirkan sebagai narasumber adalah Ketua Harian Wilayah Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Dr. Mambang I Tubil, SH, M. Ap dan Ketua Harian DAD Kotim Drs. Untung TR, M.Pd dan didampingi pengurus Abdul Kadir, SH dan Ketua Batamad DAD Kotim Fitriansyah. Selain itu juga hadir Camat Cempaga Hulu, Ubaidillah, SH, MSM beserta unsur Muspika Kecamatan Cempaga Hulu.

Dalam sambutannya membuka kegiatan Priyanto, PS selaku Direktur CA & Partership mewakili Managemen BGA Group menyampaikan, bahwa BGA adalah kebun yang mempunyai kebun plasma terbesar di Kalteng dan Kalbar dengan harapan bahwa pembangunan kebun plasma tersebut menjadi sumbangsih perusahaan dalam membangun bangsa dan negara terutama untuk masyarakat lokal sekitar kebun.

”Dalam perkembangannya masalah dalam pembangunan kebun plasma sangat dinamis, sehingga diharapkan DAD Kalteng bisa memberikan gambaran dan bimbingan kepada karyawan dan staff kebun BGA sehingga bisa mengantisipasi dan meredam terjadinya konflik sosial,” sebutnya.

Sedangkan dari pihak DAD Kalimantan Tengah dan Kotim memberikan materi, antara lain tentang struktur dan tugas peranan DAD, filosofi Huma Betang, konsep keharmonisan, penyelesaian sengketa perkebunan, dan lain-lain.

Dalam materinya ,Untung selaku Ketua DAD Kotim menyebutkan bahwa penyuluhan tetang masalah adat dayak ini adalah masalah baru bagi perusahaan sawit, dan ini merupakan bukti nyata bahwa perusahaan BGA Group mengakui secara nyata pengakuan terhadap adat budaya dimana perusahaan itu ada, menjunjung tinggi kearifan lokal dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

“Luar bisa kerjasama yang dilakukan oleh PT. BGA Group dengan lembaga adat dayak di Kabupaten Kotim. Semoga dengan kerjasama ini perusahaan dapat bekerjasama dengan baik. Semoga program ini dapat dilakukan berkelanjutan, agar karyawan dapat beradaptasi dengan baik, bisa hidup bersama-bersama dengan penduduk lokal dengan baik,” ungkapnya.

Ditambahkan Untung, diharapakan lewat kegiatan itu bisa dapat bersama membangun Kotim tanpa terganggu dengan ketidaktahuan tentang adat dayak. ”Program ini adalah program terobusan baru yang dilakukan ole PT. BGA Group, semoga dengan program perusahaan inj karyawan dan masyarakat dapat hidup berdamping dengan baik dan sukses,” harap Untung. (Im/beritasampit.co.id).