NANGA BULIK – Intensitas hujan yang cukup tinggi diakhir-akhir ini yang terjadi di wilayah hulu kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Akibatnya, volume air di sungai-sungai besar kembali meningkat hingga meluap.
Seperti yang terjadi di wilayah hulu kecamatan Belantikan Raya dan Kecamatan Batangkawa, Kabupaten Lamandau, Minggu 7 September 2020.
Prakirawan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi (Stamet) Iskandar Kelas III Kotawiringin Barat, Rangga Setya Pratama, menyebutkan ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya curah hujan cukup tinggi dengan intensitas yang cukup lama. Khususnya di wilayah hulu kabupaten Lamandau, antara lain adanya femomena shearline.
“Analisis sementara terpantau adanya daerah shearline di wilayah Kalimantan sehingga potensi turunnya hujan cukup meningkat,” kata Rangga, saat dikonfirmasi Minggu 7 September 2020 malam.
Rangga menjelaskan, shearline merupakan daerah belokan angin dimana fenomena tersebut biasanya terjadi di daerah dekat khatulistiwa. Akibat fenomena shearline itu, uap air dapat terkonsentrasi pada suatu wilayah sehingga dapat meningkatkan potensi hujan.
Selain itu, kata Rangga, faktor lain yang menjadikan terjadinya curah hujan cukup tinggi di wilayah hulu kabupaten Lamandau yang berbatasan dengan provinsi Kalimantan Barat itu juga akibat adanya fenomena ‘eddy circulation’, sehingga memicu terjadinya intensitas hujan yang cukup lama di beberapa daerah yang masuk wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
“Memang beberapa hari ini juga terpantau adanya eddy circulation di wilayah Kalimantan bagian Barat, fenomena ini dikenal juga sebagai pemicu terjadinya hujan dengan durasi yang cukup lama di wilayah kalimantan bagian Barat dan Tengah,” jelas Rangga.
(Andre/beritasampit.co.id)