SUKAMARA – Bupati Sukamara Windu Subagio meminta warga pendatang untuk tidak main kucing-kucingan dengan petugas di posko pemantauan Covid-19.
Pasalnya selama beberapa pekan setelah adanya posko pemantauan Covid-19 di pintu masuk Kabupaten, banyak masyarakat pendatang khususnya dari zona merah yang sengaja main kucing-kucingan agar tidak diperiksa dan harus jalani isolasi terintegrasi di Balai Pelatihan Guru (BPG) Sukamara.
“Yang saya harapkan dari warga adalah, kalau ada keluarganya datang dari daerah yang terpapar, tolong jangan kucing-kucingan, artinya, udah melapor saja,” imbau Windu Subagio, Senin (6/4/2020).
Windu mengharapkan warga yang akan masuk ke wilayah Sukamara untuk melalui jalur yang telah ditetapkan dengan melewati posko pemantauan Covid-19 yang telah dibangun oleh Pemda setempat.
“Atau lewat jalur yang telah ditentukan, nanti diarahkan ke BPG untuk screning awal, selanjutnya apakah nanti hasil analisa dari petugas kesehatan yang menentukan apakah bisa isolasi mandiri atau isolasi di BPG,” terang Windu.
“Untuk itu saya minta kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama memerangi Covid-19 yang saat ini tengah mewabah di negeri kita,” tukas Windu Subagio.
Pemerintah Kabupaten Sukamara mengeluarkan beberapa kebijakan terkait dengan penanganan penyebaran Coronavirus Disease Covid-19 yaitu dengan mengkarantina setiap orang yang baru tiba dari daerah terpapar virus Covid-19.
Selain itu melakukan Rajia terhadap setiap kegiatan warga yang bersifat kumpul-kumpul atau nongkrong di warung pinggir jalan.
Memberlakukan karantina bagi satu keluarga yang terindikasi Covid-19 dengan pengawasan ketat serta meminta warga yang masih berada diluar daerah, khususnya daerah terpapar virus Covid-19 untuk tidak pulang ke Sukamara. (enn/beritasampit.co.id)