Pemerintah Diminta Hati-hati Terapkan Lockdown di Indonesia

Ilustrasi Lockdown Indonesia.

JAKARTA— Pengamat Intelijen Stanislaus Riyanta mengatakan keputusan untuk menutup akses atau lockdown karena penyakit virus corona di Indonesia harus membutuhkan pertimbangan yang tepat dan hati-hati.

“Dalam konteks di Indonesia saat ini yang paling penting bukan keputusan pemerintah untuk menentapkan situasi lockdown,” tutur Stanislaus, Senin, (16/3/2020).

Menurut dia, urgensi lockdown dalam penanganan pandemi Covid-19 tentu harus dibandingkan juga dengan kebutuhan hidup masyarakat secara luas.

Stanislaus bilang, kondisi lockdown bagi orang yang mendapat gaji bulanan seperti karyawan kantoran dan pegawai lainnya, mereka tetap dapat bertahan hidup karena tetap memperoleh pendapatan.

“Tapi bagaimana dengan pekerja informal yang harus berjibaku setiap saat untuk mendapatkan rupiah guna menyambung hidupnya. Jumlah orang di sektor tersebut tentu tidak sedikit,” tandas Stanislaus.

Untuk itu pemerintah diminta tidak menetapkan lockdown, hanya karena negara lain melakukan langkah tersebut.

Sebab, menurutnya, jika melihat realita di Indonesia, tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan negara maju yang tingkat ekonomi dan kulturnya berbeda.

“Jadi saya kira penerapan lockdown di Indonesia perlu dipikirkan pemerintah lebih jauh lagi,” pungkas Stanislaus Riyanta.

(dis/beritasampit.co.id)