JAKARTA— Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan bahwa ada lima musuh utama Pancasila. Pertama, intoleransi yang tidak sejalan dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kedua, pelanggaran HAM serta penegakan hukum yang tak sesuai dengan sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Ketiga, disintegrasi yang berlawanan dengan sila ketiga Persatuan Indonesia. Keempat, liberalisasi demokrasi yang bertentangan dengan sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
“Kelima, kemiskinan dan kesenjangan sosial yang bertolak belakang dengan sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” ujar Bamsoet saat menerima jajaran Pelaksana BPIP, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Bamsoet bilang menghadapi berbagai musuh tersebut, seluruh elemen bangsa Indonesia harus bekerjasama. Lembaga negara tak bisa berjalan sendiri.
Karen lanjut Bamsoet, selama ini Pancasila terkesan terasingkan dari hingar-bingar reformasi dan pertarungan politik para elite.
Turut hadir para Wakil Ketua MPR RI antara lain Ahmad Basarah, Lestari Moerdijat, Jazilul Fawaid, Syarief Hasan, Hidayat Nur Wahid, Zulkifli Hasan, dan Fadel Muhammad.
Sedangkan jajaran pelaksana BPIP yang hadir antara lain Kepala Prof. Yudian Wahyudi, Wakil Kepala Prof. Hariyono, Deputi Bidang Pengkajian dan Materi Prof. FX Adji Samekto dan Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Baby Salamah.
“Saya berharap kolaborasi MPR RI dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) akan membuat Pancasila kembali menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” pungkas Bambang Soesatyo.
(dis/beritasampit.co.id)