PALANGKA RAYA-Kesetaraan gender merupakan target penting dalam pembangunan manusia baik dalam lingkup global maupun nasional. Pencapaian upaya dan program peningkatan kesetaraan dan pemberdayaan gender dievaluasi dengan berbagai ukuran seperti Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).
Demikian disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), mengutip https://www.bps.go.id/publication.html dalam rilisnya yang disampaikan pada, Kamis, 7 November 2019 lalu.
Menurut BPS, di Indonesia, pengukuran kesetaraan gender telah dimulai sejak tahun 2009 dengan dipublikasikannya IPG dan IDG. Kedua indeks tersebut merujuk pada ukuran yang dikeluarkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) yang telah dipublikasikan sejak tahun 1995.
“Pada tahun 2010 UNDP melakukan pengembangan pengukuran ketimpangan gender melalui penyusunan Gender Inequality Index (GII) atau Indeks Ketimpangan Gender (IKG). Menyesuaikan dengan perkembangan tersebut, pada tahun 2017 dan 2018 BPS melakukan kajian awal penyusunan IKG yang menghasilkan kesepakatan penggunaan metodologi dan indikator yang digunakan,” jelas BPS.
Hasil dari kajian tersebut, tambah BPS, adalah angka IKG menurut provinsi dan kabupaten/kota. “Sementara itu, publikasi Penghitungan Indeks Ketimpangan Gender 2018 ini menyajikan IKG pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota dengan menggunakan metodologi yang sesuai dengan hasil kajian pada tahun sebelumnya,” bebernya.
(gra/beritasampit.co.id)
