PALANGKA RAYA-Badan Pusat Statistik atau BPS Kalimantan Tengah, Selasa (1/10/2019) merilis, dari 82 kota pantauan indek harga konsumen atau IHK nasional, 12 mengalami inflasi dan 70 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh (0,91 persen) dan deflasi tertinggi di Sibolga (1,94 persen).
“Palangka Raya menempati peringkat ke-10 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional dan Sampit menempati peringkat ke-41 kota deflasi tertinggi di tingkat nasional,” papar BPS dilansir dari kalteng.bps.go.id, Rabu (2/10/2019).
Menurut BPS Kalimantan Tengah, inflasi di Palangka Raya (0,05 persen) dipengaruhi oleh naiknya indeks harga kelompok sandang (1,28 persen) serta pendidikan, rekreasi dan olah raga (0,56 persen).
Deflasi di Sampit (0,26 persen) dipengaruhi oleh turunnya indeks harga kelompok bahan makanan (1,37 persen) serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,18 persen).
Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Provinsi Kalimantan Tengah mengalami deflasi (0,07 persen), yang diikuti oleh laju inflasi tahun kalender (0,90 persen) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (2,27 persen) cukup rendah.
“Komponen harga bergejolak (volatile foods) menjadi pendorong terjadinya deflasi di Sampit, sedangkan komponen inti (core in flation) menjadi pendorong terjadinya inflasi di Palangka Raya,” jelas BPS.
(gra/beritasampit.co.id)