SUKAMARA – Penjabat Bupati Sukamara Kaspinor mengatakan bahwa perlu adanya peran serta semua pihak mulai dari pemerintah desa, perusahaan swasta, BUMD, BUMN termasuk organisasi pemuda dan organisasi masyarakat untuk ikut mengambil peran dalam mengatasi stunting di Bumi Gawi Barinjam.
Hal itu diungkapkan Kaspinor usai memimpin rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) dan tindak lanjut data stunting di Kabupaten Sukamara hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang digelar di Aula Kantor Bappeda, Senin 13 Mei 2024.
“Harapan saya pertemuan seluruh peserta dapat berpartisipasi secara aktif menyampaikan progres pelaksanaan program nasional dalam rangka percepatan penurunan stunting,” kata Kaspinor.
Kaspinor menerangkan jika gambaran status gizi Kabupaten Sukamara menurut SSGI pada 2022 ada pada 21,8 persen sedangkan pada tahun 2023 hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 29,1 persen atau naik menjadi 7,3 persen, karena itu perlu dilakukan langkah kongkret serta memperkuat koordinasi kolaborasi pada lintas sektor dalam pencegahan stunting.
“Karena itu saya juga meminta agar adanya koordinasi tim percepatan penurunan stunting mulai tingkat desa/kelurahan, kecamatan hingga Kabupaten,” ujar Kaspinor.
Menurut menjadi tugas bersama dalam membangun sinergi, kolaborasi dan keterlibatan semua pihak, Karen tanpa komitmen kuat untuk menyelamatkan generasi bangsa di ancaman stunting, maka gerakan tersebut akan sia-sia serta hanya sebatas semboyan yang tapi miskin gerakan.
“Kerjasama ini atau keroyokan dalam menangani stunting ini perlu dilakukan namun juga tantangan ini tentu harus kita tangani dengan baik, terukur, terarah dan kerja tuntas, kerja cerdas dan berkualitas,” tukas Kaspinor. (enn)