BNK Kotim Tes Urin Guru dan Siswa SMK Negeri 1 Sampit

IBRAHIM/BERITA SAMPIT - Suasana tes urine di SMK Negeri 1 Sampit.

SAMPIT – Ratusan siswa kelas XI dan puluhan Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sampit jalani tes urin yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotawaringin Timur (Kotim).

Kegiatan diselenggarakan di SMK Negeri 1 Sampit pada Senin 13 Mei 2024 ini disambut baik oleh pihak sekolah dalam upaya mencegah masuknya narkoba dikalangan pelajar.

“Kegiatan ini merupakan salah satu cara pencegahan tidak cuma untuk siswa maupun guru SMKN 1 Sampit, tapi juga saya yakin tujuan BNK adalah untuk mencegah secara keseluruhan agar para pemuda, remaja, tenaga pendidik kita di Kabupaten Kotim secara umum terbebas dari narkoba,” ujar Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sampit, Suwandi, Senin 13 Mei 2024.

Selanjutnya dirinya mengucapkan berterima kasih kepada BNK Kotim, yang memilih SMKN 1 Sampit sebagai sampel untuk tujuan pencegahan beredarnya narkoba dikalangan pelajar saat ini.

“Kami sebagai guru dan seluruh warga sekolah menyambut baik kegiatan ini,” ucapnya.

Suwandi juga yakin dan berdoa, bahwa dari hasil tes urin tersebut, seluruh siswanya bebas dari keterlibatan narkoba.

“Walaupun nanti misalnya ternyata tiba-tiba ada terindikasi, kita akan melakukan koordinasi dengan pihak BNK, Polres serta Dinas Pendidikan bagaimana sebaiknya. Tapi tentu saja tindakan yang kita lakukan adalah pembinaan,” kata Suwandi.

Sementara, Ketua BNK Kotim, Irawati, yang juga merupakan Wakil Bupati Kotim, sosialisasi dan tes urin ini dapat mendeteksi dini penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar sekaligus sebagai upaya untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba

“Kalau bisa itu pada saat pendaftaran masuk sekolah, terutama itu sekolah di tingkat SLTA,” katanya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Irawati, tentunya memerlukan kerjasama yang baik antara Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi, sebab untuk SMA kewenangan ada di Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah.

“Mungkin kita akan tindak lanjutin itu melalui dari bawah dulu, dari pemerintah kabupaten melakukan tes urin pada saat masuk, apakah nanti itu anggaran menggunakan APBD Kabupaten atau Provinsi,” ujarnya.

“Jika nantinya melakukan  pemeriksaannya sendiri dan dananya tersedia, atau dari sekolahan sendiri melalui Dinas Pendidikan. Tetapi karena SMA ini kewenangan Provinsi Kalimantan Tengah, sedangkan pendidikan kita cuma SD-SMP wilayah kebijakannya,” sambungnya.

Irawati menambahkan, untuk kegiatan tes urin kenapa dipilih SMKN 1 Sampit,  karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah favorit kejuruan yang bisa menjadi sampel sekolah lain dalam upaya mencegah peredaran narkoba di kalangan pelajar maupun remaja.

“Selain Sekolah Kejuruan favorit, sekolah ini juga banyak menciptakan alumni-alumni yang menjadi orang-orang hebat,” jelas Irawati.

Menurutnya, anak-anak yang berprestasi adalah yang bebas narkoba, maka memberikan perlindungan menjadi tanggung jawab bersama baik dari masyarakat maupun pemerintahan agar bisa membawa generasi masa depan bangsa ini bisa lebih baik.

“Sekarang cara-cara orang ingin melumpuhkan negara itu bukan hanya menggunakan senjata lagi, tapi dengan cara dirusak melalui obat-obatan maupun narkoba, persoalan ini yang menjadi sorotan saya agar bahu-membahu menjaga anak-anak kita agar tidak terjerumus ke lembah hitam narkotika,” imbuhnya.

Untuk kegiatan tes urin di SMKN 1 Sampit, BNK Kotim mencatat ada sebanyak 404 siswa dari kelas XI, dan tak ketinggalan para guru serta staf sebanyak 69 orang.

(Ibra)