Tiga Desa di Lamandau Ikuti Pelatihan dan Praktik Penanganan Penanggulangan Api

IST/BERITA SAMPIT : Badan Usaha Milik Desa Berkah Mulya Jaya Mekar Mulya (BUM Desa BMJ) menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan praktik penanganan serta penanggulangan api.

NANGA BULIK – Badan Usaha Milik Desa Berkah Mulya Jaya Mekar Mulya (BUMDes BMJ) menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan praktik penanganan serta penanggulangan api, Sabtu 11 Mei 2024.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai unsur, termasuk pekebun swadaya, perangkat desa, linmas, dan pendamping dari PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS). Peserta berasal dari tiga desa yang terlibat dalam kegiatan sertifikasi RSPO, yaitu Mekar Mulya, Purwareja, dan Bina Bhakti.

Acara yang berlangsung di lapangan belakang kantor desa Purwareja mengundang instruktur dari personel Damkar Lamandau, yang berasal dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Damkar Lamandau.

Ketua BUM Desa BMJ sekaligus Manajer ICS, Choirul Fuadi, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dalam pengendalian api dan kebakaran di masing-masing desa yang terlibat, sekaligus memenuhi standar P & C RSPO.

“Kami berharap para peserta dapat mempraktikkan cara penanggulangan pertama ketika terjadi kebakaran di wilayah masing-masing.” ucap Fuad, Sabtu 11 Mei 2024

Kegiatan dimulai dengan penjelasan mengenai Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan fungsinya, serta materi tentang bahan dan alat lain yang dapat digunakan dalam penanganan api skala kecil atau rumah tangga.

Kemudian, dilanjutkan dengan praktik dan simulasi pemadaman menggunakan APAR dan bahan basah. Selain itu, personel Damkar Lamandau juga melakukan praktik menggunakan fire truk untuk penanganan api besar.

Aprimeno Sabdey, Kepala Satpol PP dan DAMKAR Lamandau, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan agar para pekebun dapat mengidentifikasi sumber-sumber kebakaran, merespon keadaan darurat, dan menangani kebakaran dengan prinsip pemadaman api.

“Pihak kami juga memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi alat pemadam dan penggunaannya, terutama APAR. Setelah mendapatkan materi dan teori, kami melanjutkan dengan simulasi penanganan kebakaran dan penggunaan APAR serta mobil pemadam kebakaran,” ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bahaya kebakaran serta mengurangi kerugian akibat kebakaran di wilayah mereka. (Andre)