Tekad Kembalikan Kejayaan Ikan di Sungai Mentaya, 50 Ribu Benih Ikan Air Tawar Disebarkan

IST/BERITASAMPIT - Penaburan benih atau bibit ikan air tawar di Sungai Mentaya.

SAMPIT – Sekitar 50 ribu ekor benih ikan kembali ditebarkan di Sungai Mentaya, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dari pengusaha lokal Gundra kepada lingkungan hidup setempat.

Penebaran ikan ini dilakukan bersama dengan tokoh Tionghoa setempat Budiman atau dikenal Koteng yang berlatarbelakang pengusaha.

Gundra yang juga Direktur Utama PT Duta Borneo Pratama dan sejumlah perusahaan dibawah grup usaha tambang yang dijalani itu juga serta dengan jajaran manajemennya Rusdi Setiawan hadir dilokasi.

Penebaran benih ikan ini merupakan kali kedua setelah juga sebelumnya dilakukan kegiatan serupa. Adapun benih ikan yang ditebarkan ini yakni benih Gurami, Patin, Jelawat.

Menurut Gundra diharapkan dengan ditebarkan benih ikan ini bisa mengisi kekosongan ikan air tawar di Sungai Mentaya tersebut.

Gundra menyebutkan ikan yang ditebarkan ini diharapkan bisa dijaga secara bersama-sama sehingga nantinya ketika sudah besar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat disekitarnya.

“Setidaknya rumah makan di Kotim tidak lagi harus kesulitan mencari ikan air tawar dengan menerima dari nelayan lokal di Sungai Mentaya kedepannya,” ucapnya.

Menurutnya selama ini semuanya lupa untuk bagaimana mengisi benih ikan di Sungai Mentaya yang besar ini, selama ini hanya bisa mengambil, mengekploitasi sungai tanpa ada pemberdayaanya.

“Saya melakukan kegiatan begini untuk menjadi contoh dan mengajak pengusaha-pengusaha lainnya untuk peduli kepada Kotim,”tukasnya

Gundra menuturkan sejauh ini dirinya mendorong agar pemerintah daerah melalui dinas terkait harusnya gencar untuk menghidupkan kembali Sungai Mentaya sebagi sumber ekonomi masyarakat.

“Cukup disesalkan kita ini punya ikon Jelawat begitu megah tapi sayangnya tidak dibarengi dengan kebijakan untuk menebarkan bibitnya di Sungai Mentaya ini sebagai upaya untuk menberdayakan ikan itu,” kata dia.

Berbicara soal masih banyaknya illegal fishing seperti penyetruman ikan, Gundra mengatakan itu tidak jadi masalah karena sudah ada Polisi yang betugas untuk mengawasi perairan.

“Intinya sekarang mau berbuat atau tidak untuk Kotim ini kedepan, sekarang bukan lagi berdebat tetapi perlu bukti konkret untuk peduli,”tegasnya.

Sementara tokoh Tinghoa, Budiman mengapresiasi kepedulian tersebut. Baginya ini merupakan contoh yang harus diikuti selanjutnya untuk Kembali berkomitmen menghidupkan Sungai Mentaya sebagai habitat ikan air tawar.

(Naco)