SAMPIT – SMA Muhammadiyah Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan riset pada bidang tanaman salah satunya buah jeruk dan jambu selama 1,5 tahun.
Guru mata pelajaran Muatan Lokal SMA Muhammadiyah Sampit H Joni menyampaikan uji coba berupa perangsang akar generasi ketiga dengan cara stek daun pada tanaman jeruk keprok atau jeruk siam madu yang dibuktikan telah berbunga selama masa tanam 11 bulan.
“Selain itu juga melakukan uji coba dengan teknik yang sama pada tanaman jambu air Taiwan selama satu tahun 6 bulan, dan kini sudah menghasilkan buah dua kali.
,” ungkapnya Jumat 10 Mei 2024
Mereka juga berinovasi dalam menanam padi dengan menggunakan media karbon dan hasil panennya jauh lebih banyak dibandingkan padi dengan cara biasa.
SMA Muhammadiyah Sampit juga melakukan uji coba formula yang dicampur mineral korea lima bulan yang lalu untuk petani alpukat di Gunung Lumut.
Pada teknik yang sama, sebulan yang lalu SMA Muhammadiyah Sampit juga telah melakukan uji coba di kawasan food estate untuk petani padi di Desa Dedahup, Kabupaten Kapuas, untuk menghalau serangan burung mayar dan burung pipit.
Mereka telah melakukan uji coba di atas lahan hak pengusaha hutan (HPH) milik PT Gunung Gajah Abadi di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
“Hasilnya dapat menangkis serangan hama pada batang, lalat buah, tumor buah, benjolan pada cabang dan batang di atas lahan HPH PT Gunung Gajag Abadi,” ungkapnya.
Lima tahun lalu SMA Muhammadiyah Sampit juga telah membuat antibodi yang terbuat dari berbagai macam hasil hutan yang diolah dalam bentuk tablet dan sudah diuji coba oleh petani tanaman pisang Unit II Transmigrasi, Pematang Panjang, Seruyan.
Formula dari sumber hasil hutan kayu ada 50 macam salah satunya kayu akar nyamuk, adapula campuran daun dan akar yang diproses secara destilasi. (Nardi)