PULANG PISAU – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas P3AP2KB Pulang Pisau, Deni Widanarni mengatakan pemerintah daerah setempat selalu berkomitmen untuk meningkatkan dan mempercepat penurunan stunting untuk kepentingan semua masyarakat.
Berdasarkan catatan di 2023 hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang baru bisa rilis di 2024 mencapai 24 persen, sementara penurunan stunting di Kabupaten Pulang Pisau mencapai 7,6 persen.
”Kalau pada tahun 2022 lalu 31,60 persen, adapun survei tahun 2023 yang terbit tahun 2024 ini sebesar 24 persen, artinya ada penurunan stunting sebesar 7,6 persen,” ungkap Deni, melalui pesan singkat, Jumat 10 Mei 2024.
Dikatakannya Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dalam mencegah Stunting didukung melalui Alokasi Dana Desa, anggaran Dinas dan Kecamatan, serta adanya peran aktif dari setiap Organisasi Masyarakat (Ormas) yang bisa ikut membantu dalam pencegahan stunting.
”Untuk mencegah terjadinya stunting pemerintah Kabupaten Pulang Pisau bersama OPD melalui alokasi dana Desa, melalui anggaran Dinas, Kecamatan dan bahkan kita juga berharap kepada organisasi-organisasi masyarakat juga bersama-sama untuk penanganan atau pencegahan terjadinya stunting,” ucapnya.
Salah satu penyebab terjadinya stunting menurut Deni, yang terjadi di Kabupaten Pulang Pisau diantaranya akibat perkawinan di usia anak.
”Untuk menurunkan perkawinan di usia anak Pemerintah Kabupaten Pulang bersama OPD melakukan sosialisasi di Sekolah-sekolah SMP dan SMA sederajat, selain itu juga melakukan edukasi pendampingan kepada orang tua,” tambahnya
Dirinya juga berharap, target penurunan stunting berkelanjutan di kabupaten Pulang Pisau untuk menuju zero stunting bisa tercapai. Selain itu, jangan sampai ada perlakuan orang tua yang memaksakan anaknya untuk berumah tangga di usia yang belum tepat.
“Tentunya pihak kami bersama Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) akan selalu berkomitmen untuk terus meningkatkan penurunan stunting di Kabupaten Pulang Pisau,” pungkasnya. (DS)