Kasus Stunting di Kotim Harus Menjadi Perhatian Serius Semua Pihak

NARDI/BERITA SAMPIT- Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim Dadang H Syamsu.

SAMPIT – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Dadang H Syamsu menyampaikan masalah angka stunting yang masih tinggi harus menjadi perhatian serius semua pihak.

“Karena penanganan stunting melibatkan semua pihak bergotong-royong mencari solusi dan langkah mengatasi ini,” kata Dadang, Rabu 8 Mei 2024.

Ia juga menyampaikan DPRD Kotim akan melakukan rapat untuk membantu dan terlibat dalam penanganan stunting di Kotim.

“Langkah pemerintah menjalankan rembuk stunting sudah sangat baik karena melibatkan semua pihak,” ungkapnya.

Melalui grebek stunting yang dilakukan pemerintah dengan memberikan susu serta telur, maka menjadi stimulus untuk masyarakat maupun pihak lainnya bisa sadar pentingnya gizi untuk anak.

“Kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan pentingnya memperhatikan gizi untuk anak dan bagi yang tidak mampu pemerintah harus hadir,” ungkapnya.

Jika anggaran terbatas bisa libatkan pihak ketiga atau perusahaan sekitar dengan dana CSR, bagaimana mereka juga harus berkontribusi untuk daerah.

Diketahui berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 angka prevalensi stunting di Kotim sebesar 48,8 persen, tertinggi di Kalimantan Tengah.

Tetapi pada tahun 2022 mengacu kepada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan RI angka prevalensi stunting di Kotim sebesar 27,9 persen.

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 angka prevalensi stunting naik manjadi 35,5 persen. (Nardi).