JAKARTA– Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pulau Kalimantan di kuartal I 2024 tembus 6,17 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka itu jauh lebih tinggi ketimbang pertumbuhan kuartal I 2023 sebesar 5,82 persen yoy.
Menanggapi hal itu, Anggota DPR RI Mukhtarudin mengatakan kenaikan pertumbuhan ekonomi di pulau Kalimantan tersebut tentu ditopang dengan adanya pembangunan IKN Nusantara.
Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini pun berharap pembangunan IKT tetap berlanjut, karena Indonesia memiliki visi tercermin pada pilar pembangunan Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Di mana IKN juga merupakan kota berkelanjutan di dunia yang aman dan terjangkau, selaras dengan alam dan net zero emission,” tutur Mukhtarudin, Senin 6 Mei 2024.
Anggota Komisi VII DPR RI ini bilang kota berkelanjutan tentu harus mendapatkan dukungan dari semua pihak. Pasalnya, pembangunan IKN tidak cukup dilaksanakan setahun atau dua tahun saja.
“Melainkan pembangunannya hingga di tahun 2045 mendatang, agar dapat mewujudkan IKN sebagai kota dunia yang berkelanjutan,” imbuh Mukhtarudin.
Dengan begitu, Mukhtarudin berharap penggerak ekonomi Indonesia di masa depan bisa tangguh, nyaman dan efisien melalui teknologi dan inovasi.
“Jadi, IKN ini sebagai simbol identitas nasional yang merepresentasikan keberagaman bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” beber Mukhtarudin.
Adapun menurut Mukhtarudin, dampak ekonomi pemindahan IKN tersebut tak hanya mengharapkan teratasinya masalah yang menjadi urgensi Indonesia dan mencapai visi Indonesia emas 2045.
“Akan tetapi pemindahan IKN ini juga dampaknya dampak positif di sektor ekonomi yakni mendorong ekonomi melalui investasi infrastruktur dan akses perdagangan antarwilayah di Indonesia,” pungkas Mukhtarudin.
Untuk diketahui, Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengaku naiknya pertumbuhan ekonomi di pulau Kalimantan ditopang oleh pembangunan Ibukota Nusantara.
Tak hanya Kalimantan, ekonomi Maluku & Papua juga melesat dari 2,09 persen yoy di kuartal I 2023 menjadi 12,15 persen yoy di kuartal I 2024. Kemudian, ekonomi Sulawesi tumbuh 6,35 persen yoy di kuartal I 2024.
“Jadi, secara spasial 3 kelompok provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Maluku dan Papua, Sulawesi, dan Kalimantan,” kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin 6 Mei 2024.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi di ketiga wilayah tersebut utamanya didorong oleh kegiatan pertambangan, industri logam, dan pembangunan IKN.
Sementara, Amalia mencatat terdapat beberapa wilayah yang mengalami pertumbuhan ekonomi melambat yakni Pulau Jawa dan Sumatera.
Secara rinci, Pulau Jawa hanya tumbuh 4,84 persen yoy, lebih rendah dari kuartal I-2023 sebesar 4,96 persen yoy. Kemudian, Pulau Sumatera hanya tumbuh 4,24 persen yoy, lebih rendah dari kuartal I 2023 sebesar 4,79 persen.
“Di beberapa wilayah melambat seperti di Sumatera, Jawa,” kata Amalia.
Meski begitu, kontribusi pertumbuhan ekonomi yang terbesar terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) masih disumbang oleh pulau Jawa sebesar 57,7 persen, Sumatera 21,85 persen, Kalimantan 8,19 persen, Sulawesi 6,89 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,75 persen, serta Maluku dan Papua 2,62 persen.
Adapun, ekonomi Indonesia kuartal I 2024 tembus 5,11 persen yoy, namun menurun 0,83 persen secara kuartalan (quarter to quarter/qtq).
(adista)