SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menetapkan status tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari ke depan sejak 4 Mei hingga 17 Mei 2024.
Berdasarkan pemaparan pihak Stasiun BMKG Kotim diketahui saat ini Kotim masuk transisi musim hujan dan kemarau sehingga masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem untuk beberapa hari ke depan.
“Cuaca di Kotim memang masih berpotensi hujan deras beberapa waktu ke depan, potensi banjir memang masih ada,” kata Plt Kepala BMKG Kotim Mulyono Leo Nardo.
Leo menuturkan bahwa ketika hujan tinggi dan bersamaan dengan air pasang maka daerah dekat sungai akan terjadi banjir.
“Fenomena pergantian musim hujan ke kemarau sering terjadi cuaca ekstrem, hujan deras, angin kencang, juga berpotensi tanah longsor,
Jangka waktu transisi sekitar satu hingga dua bulan ke depan, Kotim memasuki musim kemarau diperkirakan pada awal Bulan Agustus 2024.
Berdasarkan data historis di Kotim bulan April merupakan puncak musim hujan, kemudian semakin menurun di Mei Juni Juli hingga kemarau pada Agustus.
Wakil Bupati Kotim Irawati menyampaikan status tanggap darurat tersebut berdasarkan rapat evaluasi bencana banjir bersama sejumlah instasi yang memaparkan sejumlah data dan itu yang menjadi pertimbangan.
Instansi yang mengikuti rapat yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), BMKG, DLH, Dinas Kesehatan, TNI, Polri, PMI, serta instansi lainnya.
“Bantuan dana untuk para korban juga harus berstatus tanggap darurat baru bisa disalurkan, selain itu juga bantuan dari PBS juga, harus status tanggap darurat,” ungkapnya.
Ia berharap agar banjir bisa lekas surut dan cuaca di Kotim tidak terlalu ekstrem, sebelumnya Pemkab Kotim juga sudah melaksanakan gotong royong membersihkan drainase agar aliran air bisa semakin lancar dengan harapan banjir cepat surut. (Nardi).