PANGKALAN BUN – Disebuah warung sayuran di jalan Perumahan Beringin Rindang Desa Pasir Panjang, Selasa 16 April 2024, terdengar sejumlah Ibu-ibu membicarakan naiknya harga tempe dan tahu di pasar.
“Harga tempe biasanya seiris Rp5.000 sekarang jadi Rp7.000, sementara tahu biasanya 10 biji Rp5.000 sekarang Rp6.000. Kalau harga cabe rawit dan cabe merah itu sih sejak awal puasa harganya sudah naik,“ kata seorang Ibu, yang suaranya agak keras saat kumpul di warung sayur.
Mendengar ada harga tempe dan tahu naik, Berita Sampit bergegas mendatangi Pasar Palagan Sambi, yang tidak jauh dari Perumahan Beringin Rindang.
“Heran yah Pak, kalau harga tempe dan tahu naik, ibu rumah tangga heboh (ramai), tapi kalau harga rokok naik bapak-bapak dirumah diam adem ayem engga pada heboh,“ kata Sarwo, pedagang tempe setempat kepada Berita Sampit.
Menurut Sarwo, saat ini katanya banyak Perusahaan tempe dan tahu di Kabupaten Kobar, yang ketar-ketir akibat harga kacang kedela drastis naik.
Ketar-ketirnya pengusaha domestik pengrajin tempe dan tahu, karena di Kabupaten Kobar, sama sekali tidak ada Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Koptti).
“Yang namanya koperasi khusus melayani masyarakat kecil di Kobar, bisa tidak sampai hitungan lima jari. Lain dengan koperasi diperkebunan itu semua koperasi ada karena modalnya lancar. Tapi ada juga koperasi yang tiap hari beroprasi di Kota Pangkalan Bun, yaitu koperasi yang dikendalikan rentetir,“ ujar Sarwo. (Man)