SAMPIT – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong guru-guru mengembangkan kompetensi melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Muhammad Irfansyah, mengatakan kurikulum merdeka belajar mempunyai keunggulan karena fokus pada muatan esensial yang sesuai dengan isu terkini, kontekstual sesuai dengan budaya setempat dan pengembangan karakter melalui pembelajaran yang aplikatif.
“Sesuai apa yang ditetapkan Pak Menteri bahwa kurikulum merdeka akan menjadi kurikulum nasional tahun pembelajaran 2024-2025 ini dan wajib untuk seluruh sekolah di Indonesia,” katanya, Selasa 2 April 2024.
Kurikulum Merdeka, lanjutnya, adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler dengan konten yang beragam agar siswa dapat lebih optimal dan memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Menurutnya, selama ini tidak ada kendala dalam penerapan kurikulum merdeka di satuan pendidikan di Kotim. Justru guru merasa lebih nyaman dalam kegiatan belajar mengajar.
Perkembangan teknologi dan informasi saat ini menuntut guru lebih proaktif memburu informasi untuk menambah referensi sebagai bekal mengajar di kelas. Salah satunya melalui PMM.
‘Pengembangkan PMM Guru saat ini bisa pelatihan tanpa tatap muka lagi. Ada PMM yang memuat video praktek mengajar yang baik dari berbagai daerah di Indonesia,” pungkasnya.
(Ibra)