Kehadiran Petani Sayur Bima Bantu Warga Lembata

BUNYANUN/BERITASAMPIT - Yahya Petani sayur asal Bima saat menjual hasil panennya.

LEMBATA – Petani sayur asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini banyak berjualan sayur di Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan kehadiran mereka sangat membantu warga setempat.

Yahya (40) petani asal Desa Kalampa Bima, Nusa Tenggara Barat adalah salah satu dari puluhan kelompok tani asal Bima yang ada di Lembata.

Saat ditemui dikebunnya, dirinya mengaku mampu maraup keuntungan jutaan rupiah per bulan dari hasil penjualan sayur.

“Saya mulai usaha tanam sayur ini baru satu tahun termasuk baru, yang lain itu rata-rata lebih 10 tahun termasuk saudara saya,” katanya Rabu 8 November 2023

Sebelumnya masyarakat Lewoleba lebih khususnya ibu rumah tangga mengaku kesulitan mendapat pasokan sayur, selain hanya mengandalkan pasokan sayur dari luar Lembata, seperti Maumere dan Ende, mereka hanya memanfaatkan hasil alam seadanya seperti daun pepaya, bunga pepaya, daun kelor, dan daun ubi.

“Kami berharap semoga tidak ada kelangkaan pupuk, dan berharap ada perhatian lebih dari pemerintah terkait, meskipun selama ini kami tidak ada kendala dalam hal ketersediaan pupuk, semoga tidak ada yang namanya kelangkaan pupuk karena sekarang ini sayur di Lembata ini sudah mulai keluar ke pulau lain seperti Adonara, bahkan sampai Larantuka,” timpal Yahya.

Astin Scolastika, salah satu ibu rumah tangga adalah pelanggan setia Yahya saat di tanya mengaku sangat bersyukur dengan adanya kelompok petani sayur dari Bima.

Sebelum petani Bima masuk ke Lembata, penduduk asli Lembata tidak ada yang tahu menanam sayur.

Menurutnya kelompok petani Bima, selain memenuhi kebutuhan sayur juga mampu memberikan lapangan kerja untuk ibu rumah rumah tangga.

“Saya merasa bersyukur sakali selama orang Bima datang ke Lembata ini, kita su tidak pernah pergi macam jauh ke sana cari sayur mereka itu saya punya kebutuhan senantiasa, semua saya punya permintaan mereka kabulkan, kaya macam kurang ekonomi, saya bilang bisa sa bawa dulu, kapan-kapan sa masuk sini sa bayar, dia orang mau kasih, jadi saya tu rasa senang sekali, biarpun modal Rp200-Rp300 ribu mama-mama yang tidak tahu jualan sayur sekarang su pergi junjung semua jualan, termasuk saya, sayur yang dulu tidak ada sekarang su ada,” ungkapnya.

Selain menyediakan kebutuhan sayur di pasar, para kelompok tani asal Bima NTB mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonimian, serta menekan angka pengangguran.

Lembata merupakan salah satu nama pulau di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ibukota Kabupatan Lembata berada di Kelurahan Lewoleba tepatnya di Kecamatan Nubatukan, kota kecil di ujung timur yang mampu menyihir sebagian kecil masyarakat Bima NTB untuk mengadu nasib sebagai petani sayur bahkan nelayan.

Mulanya meraka datang ke Lembata dengan menyewa lahan kosong kering, yang kemudian di sulap menjadi lahan basah, bahkan mereka mulai menanam sayur-sayuran seperti sawit, kangkung, cabe, bawang dan sejenis tanaman holtikultara lainnya.

(Bunyanun)