PALANGKA RAYA – Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Otto Fitriandy menyampaikan, pada industri Perbankan, kinerja Bank Umum baik konvensional dan syariah mengalami pertumbuhan yang tinggi, Aset Bank Umum di Provinsi Kalimantan Tengah tumbuh per Juli 2023 meningkat sebesar 13 persen (yoy).
Dana Pihak Ketiga (DPK) per Juli 2023 meningkat sebesar 8,41 persen (yoy) dan kredit per Juli 2023 meningkat sebesar 9,3 persen (yoy) dengan tingkat kredit bermasalah (Non-Performing Loan) sebesar 1,38 persen.
“Kredit bank umum didominasi oleh sektor Kredit Modal Kerja yang memiliki porsi kredit sebesar Rp14,23 triliun dengan lima kredit sektor ekonomi terbesar adalah Untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna), Pertanian, Perburuan dan Kehutanan, Perdagangan Besar dan Eceran, Untuk Pemilikan Rumah Tinggal, Industri Pengolahan,” ucapnya, Rabu 20 September 2023.
Sementara itu, lima kabupaten/kota penyaluran kredit terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah berada pada Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Barito Utara.
“Penyaluran kredit pada bank umum masih didominasi pada jenis usaha non-UMKM sebanyak Rp28,21 triliun atau sebesar 64,10 persen dari total penyaluran kredit berdasarkan jenis usaha,” jelasnya.
Kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) pada bulan Juli 2023 mengalami pertumbuhan dengan baik, dengan aset tumbuh sebesar 29,37 persen (yoy) dari tahun sebelumnya, Dana Pihak Ketiga Juli 2023 meningkat 26,20persen (yoy) dan kredit pada Juli 2023 meningkat sebesar 30,14 persen (yoy) dengan tingkat kredit macet pada Juli 2023 sebesar 2,72 persen atau turun sebesar 1,18 persen.
“Penyaluran kredit BPR dan pembiayaan BPRS didominasi penyaluran pada jenis usaha sektor menengah sebesar Rp1,06 triliun atau sebesar 78,52 persen dari total penyaluran kredit dari semua jenis usaha,” lugasnya.
Selain itu, kegiatan intermediasi sektor BPR Provinsi Kalimantan Tengah secara keseluruhan bertumbuh dari Juli 2021 hingga Juli 2023 (yoy). Pertumbuhan positif pada BPR diharapkan mampu bertumbuh secara berkelanjutan pada tahun berikutnya. (Hardi)