PAC Hanura Cempaga Hulu : Warga Jangan Tergiur Iming-Iming Plasma, Jika Ingin Direalisasikan Begini Seharusnya…..

IST / BERITA SAMPIT - Ketua PAC Hanura Kecamatan Cempaga Hulu, Kelli Irawan

SAMPIT – Selama ini masih banyak masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang belum menikmati plasma dengan hadirnya investasi perkebunan kelapa sawit di daerah mereka.

Ketua PAC Hanura Kecamatan Cempaga Hulu, Kelli Irawan menyampaikan bahwa masyarakat jangan lagi tergiur iming-iming plasma dengan membuka lahan baru.

“Harusnya jika perusahaan memberikan kebun plasma kepada masyarakat di dalam inti mereka bukan lahan baru, sekarang di mana lagi lahannya,” ungkap Kelii, Jumat 16 September 2022.

Ia melanjutkan bahwa pembukaan lahan akan membuat hutan yang ada semakin menipis, sehingga jangan heran Kecamatan yang ada di Kotim khususnya Cempaga, Cempaga Hulu, Telawang dan Kota Besi yang dulu tidak pernah ada banjir, kini banyak desa terendam hanya karena hujan turun beberapa saat saja, apalagi sampai hujan berhari-hari.

“Sekarang tidak ada lagi tempat resapan air, akibat banyak pembukaan lahan untuk sawit, dan jika terus dilakukan pembukaan lahan maka rakyat yang akan menderita,” imbunnya.

Dia juga menegaskan bahwa Pemkab Kotim juga seharusnya berpihak kepada masyarakat bagaimana caranya plasma diberikan ke masyarakat berada di dalam kebun inti mereka.

Karena banyak perusahaan yang belum memberikan plasma pada masyarakat sehingga warga sempat demo menuntut hal tersebut hingga kini.

“Semoga pemerintah dapat berpihak kepada masyarakat dan tidak mengizinkan perusahaan untuk membuka lahan baru karena lingkungan akan rusak dan merugikan,” tegasnya.

Dia juga mendesak agar keberadaan koperasi plasma yang ada di daerah ini bisa dilakukan audit, karena banyak yang menikmati plasma tersebut justru bukan warga setempat.

“Jangan lagi masyarakat diberi janji plasma yang ujung-ujungnya diminta menyiapkan lahan baru, jelas masyarakat tidak bisa memenuhi itu karena di mana lagi lahannya, selama ini cara itu yang selalu dilakukan perusahaan, padahal mereka tahu itu tidak mungkin bisa dilakukan masyarakat, sementara mereka sudah puluhan tahun beroperasi,” tegasnya.

Jika ada itikat baik perusahaan yang sudah mendapat banyak keuntungan harusnya menyisihkan plasma di kebun inti mereka, apalagi beroperasi puluhan tahun, jangan lagi masyarakat selalu dibenturkan dengan aturan.
(nardi)