Jangan Benturkan Koperasi dan Masyarakat, Murnelis: Kami Akomodir Anggota yang Sudah Jual Plasma Mereka

NACO / BERITA SAMPIT - Ketua Koperasi Harapan Abadi Murnelis saat menyampaikan tanggapannya atas aksi masalah plasma dari sejumlah warga Desa Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur di areal plasma Rabu 7 September 2022.

SAMPIT – Sejumlah warga Desa Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan aksi di areal lahan plasma dan aksi itu mendapat tandingan dari massa yang tergabung dalam Koperasi Harapan Abadi dengan mengerahkan massa lebih banyak, pada Rabu 7 September 2022.

Ketua Koperasi Harapan Abadi, Murnelis mengatakan dirinya bertanggung jawab atas persoalan koperasi, bahkan jika ada persoalan agar bisa diselesaikan dengan duduk bersama bukan dengan cara-cara melakukan aksi atau tindakan melanggar hukum.

Penegasan Murnelis menyikapi aksi sejumlah warga Desa Ubar Mandiri yang yang dikoordinir Toni Cs yang mempertanyakan batas-batas lahan plasma mereka. Beruntung aksi itu berlangsung damai.

“Ini kalian benturkan koperasi dengan masyarakat, jangan ada yang jadi pahlawan kesiangan,” kata Murnelis, Rabu 7 September 2022.

Murnelis ingin keberadaan koperasi plasma ini tidak hanya dinikmati saat ini saja akan tetapi hingga anak cucu nanti. Bahkan diakuinya mereka siap mengakomodir masyarakat yang sebelumnya sudah menjual kartu plasmanya.

“Saya ingin akomodir semua masyarakat dan saat ini sudah ada tim untuk itu, langkah ini yang harusnya kalian dukung,” tegasnya.

Murnelis mengatakan kalau mereka saat ini juga sudah ada mengembalikan sejumlah kartu plasma masyarakat yang sudah terjual, jika masih ada yang masih belum menerima menurutnya itu masih dalam proses.

“Kurang apa lagi koperasi dan perusahaan selama ini, saya akui sudah kami keluarkan dana Rp10 miliar dan itu kami tebus kartu yang sudah terjual,” tegasnya.

Diakuinya dana itu belum bisa menyelesaikan keseluruhan dan harus bertahap, kartu yang telah terjual karena mereka yang kini memegang kartu plasma (pembeli) menjual tidak dengan harga yang murah.

“Kalau dijual dengan harga Rp5 juta per kartu mungkin semua bisa kita selesaikan, inikan tidak,” tegasnya.

Ia juga mengklarifikasi mengapa saat mediasi di kecamatan tidak hadir, itu lantaran langkah tersebut dianggap tidak tepat.

“Harusnya jika kalian menganggap selama ini koperasi tidak pernah melakukan rapat, silahkan lapor ke dewan pengawas, tembuskan ke kecamatan, ke kabupaten seperti itu kata kuncinya, jika tidak ada tanggapan juga surati lagi dan jika tidak ada ajukan rapat anggota luar biasa agar kepengurusan diganti,” tegasnya

Jangan sampai kata dia mau jadi pengurus tanpa proses, dirinya jadi ketua koperasi dipilih oleh anggota secara sah.

“Kalau mau jadi ketua harus melalui pemilihan,” tegasnya dihadapan ratusan pengurus dan anggota koperasi yang turut mendukung penolakan aksi warga Ubar Mandiri itu.

Sementara itu Kades Ubar Mandiri Bombi meminta agar warganya jangan mau diprovokasi, karena niat perusahaan dan koperasi sudah baik selama ini.

“Plasma yang terjual akan dibantu, penerangan jalan kita dibantu, jalan rusak tinggal kita hubungi mereka bantu, kurang apa lagi mereka,” ucapnya.

Semua kata dia bisa diselesaikan dengan duduk bersama jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum.

Sementara itu Toni menyebutkan kalau mereka menuntut agar koperasi menunjukkan batas-batas lahan mereka.

“Kami tidak menggangu kegiatan koperasi, kami hanya ingin tunjukkan batas-batas di mana letak plasma kami,” tegas Toni.

Namun demikian pernyataan Toni langsung ditanggapi Murnelis, harusnya kata dia sebagai anggota Toni tidak mempertanyakan itu, dan sebagai anggota dirinya sudah tahu.

Murnelis juga membeberkan kalau Toni merupakan anggota yang sudah menjual kartu plasmanya dan selama ini selalu menerima insentif dari koperasi, namun demikian hal itu dibantah Toni.

Seperti ketahui kelompok Toni Cs melakukan aksi di areal plasma dengan menurunkan sejumlah warga Desa Ubar Mandiri. Aksi itu mendapat tandingan dari sekitar 700 lebih anggota koperasi yang ada di Desa Ubar Mandiri dan di desa lain di Kecamatan Cempaga Hulu. Namun demikian aksi beralangsung damai dan massa bubar setelah disepakati akan dilakukan rapat oleh masing-masing kelompok tani di bawah naungan Koperasi Harapan Abadi yang bermitra dengan anak perusahaan BGA Group tersebut.(naco)