Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut, Mukhtarudin: Kerjasama Multirateral Harus Diperkuat

Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin

JAKARTA– Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin berharap pemerintah pusat terus jalin kerjasama sama bilateral maupun multilateral, guna untuk memperluas akses-akses pasar produk berkualitas hasil karya anak negeri.

“Termasuk forum G20 yang akan menjadi penghubung yang terus dioptimalkan untuk mencapai tujuan itu,” ujar Mukhtarudin, Rabu, (22/6/2022).

Mukhtarudin menyampaikan hal itu menanggapi positif Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang menyebut surplus neraca perdagangan berlanjut, di mana ekspor industri naik 25 persen.

“Saya berharap akselerasi program hilirisasi unggulan tanah air terus dipercepat, karena hal itu tentu untuk memacu nilai tambah ekspor kita,” tandas Mukhtarudin.

Untuk diketahui, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kinerja ekspor industri pengolahan sepanjang Januari-Mei 2022 mencapai 83,73 miliar dolar AS atau tumbuh 25 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 66,99 miliar dolar AS di tengah surplus neraca perdagangan yang masih berlanjut.

“Nilai pengapalan sektor industri memberikan sumbangsih tertinggi, dengan menembus 72,83 persen dari total nilai ekspor nasional selama lima bulan ini yang menyentuh 114,97 miliar dolar AS,” ujar Menperin, Selasa, (21/6).

Menurut Menperin, capaian ekspor dari sektor industri manufaktur berkontribusi terhadap neraca perdagangan Indonesia yang terus melanjutkan tren surplusnya pada Mei 2022, dengan nilai mencapai USD2,89 miliar. Tren surplus ini dialami sejak Mei 2020 atau selama 25 bulan berturut-turut.

Menperin menjelaskan, kinerja neraca perdagangan yang kembali mencatatkan nilai surplus perlu disyukuri karena menjadi modal dalam menopang upaya pemulihan ekonomi nasional yang masih berlangsung.

“Sebagai salah satu langkah mempertahankan surplus neraca perdagangan, pemerintah terus berupaya mendorong ekspansi pasar ekspor ke berbagai negara,” tuturnya.

Menurut Agus, sektor-sektor industri di Indonesia semakin agresif dalam memperluas pasar ekspornya seperti ke negara-negara Eropa, di antaranya Belanda, Jerman dan lainnya. Negara-negara tersebut sedang terdampak soal pasokan barang akibat perang Rusia-Ukraina.

“Kami juga aktif memacu produk-produk industri kecil dan menengah (IKM) bisa go international,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menperin mengatakan kemampuan sektor industri menembus pasar ekspor menunjukkan bahwa produk karya anak bangsa diakui dan diminati oleh mancanegara karena sesuai standar dan kualitas yang berlaku.

Contohnya, Indonesia telah berhasil ekspor mobil ke pasar Australia, yang membuktikan bahwa produk kendaraan Indonesia memiliki daya saing.

“Mobil tersebut sudah berstandar Euro 4, yang menjadi klasifikasi atau persyaratan dari Australia. Itu suatu hal yang sangat membanggakan, artinya Indonesia sudah bisa memproduksi mobil-mobil dengan standar emisi yang ditetapkan oleh negara seperti Australia dan Eropa,” papar Agus Gumiwang Kartasasmita.

(dis/beritasampit.co.id)