JAKARTA– Komisi VII DPR RI mendorong agar pembangunan kawasan industri manufaktur berdaya saing, tidak hanya meningkat secara kuantitas, tetapi juga kualitas, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan Komisi VII DPR dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian dan Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2022).
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengatakan bahwa BSKJI Kementerian Perindustrian harus terus berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon, guna mendorong keseimbangan antara pertumbuhan sektor manufaktur dan kelestarian lingkungan.
“Ya tentu BSKJI Kemenperin harus berupaya agar industri nasional bertransformasi menuju industri hijau,” tutur Mukhtarudin, Kamis, (19/5/2022).
Melalui upaya transformasi tersebut, Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini pun berharap sektor manufaktur berkontribusi pada penurunan emisi karbon dan transisi energi hijau menuju karbon netral dan ekonomi hijau di bumi Indonesia.
“Tentu dengan meningkatkan daya saing sektor industri tanpa mengorbankan fungsi lingkungan hidup dan terjaminnya kesehatan masyarakat,” pungkas Mukhtarudin.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto yang menginginkan agar pembangunan kawasan industri di Indonesia menjadi perhatian berbagai pihak. Seiring dengan Indonesia telah menyepakati Paris Agreement dan Komisi VII DPR RI fokus pada clean and renewable energy.
“Kita ingin pembangunan industri juga mempertimbangankan berbagai aspek sehingga meminimalisir kerusakan lingkungan di sekitar kawasan,” tandas Sugeng Suparwoto.
(dis/beritasampit.co.id).