Kasus Covid-19 Meningkat, PTM di Palangka Raya Tetap Digelar dengan Beberapa Ketentuan

IST/BERITA SAMPIT - Saat berlangsungnya PTM terbatas di Kota Palangka Raya

PALANGKARAYA – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas tetap dilakukan oleh beberapa sekolah masih tetap dilaksanakan meski adanya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Palangka Raya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Fauliansyah melalui Kepala Bidang (Kabid) SMP, Aswani mengungkapkan bahwa, untuk saat ini, penerapan PTM terbatas masih tetap dilakukan oleh pihak sekolah dengan memperhatian kapasitas atau jumlah siswa yang mengikuti PTM terbatas disekolah.

“Memang hingga saat ini, kita masih melakukan PTM terbatas, walaupun jumlah kapasitasnya di satu ruangan 50 persen dari jumlah siswa-siswi yang ada dan Prokes tetap harus di perketat, agar saat berlangsungnya PTM ini, tidak memunculkan klaster baru disekolah,”terang Aswani dalam keterangan tertulisnya. Senin, 31 Januari 2022.

Lebih lanjut dikatakan dirinya bahwa, hingga saat ini, belum ada temuan ataupun laporan dari pihak sekolah ke Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya terhadap para siswa-siswi di satu sekolah yang terkonfirmasi Covid-19.

“Hanya saja untuk penerapan protokol kesehatan dan proses pembelajaran di sekolah terus dievaluasi bersama pihak Satgas Covid-19. Kita bersyukur sampai saat ini belum ada laporan dan temuan yang menjadi klaster sekolah, kalaupun ada yang terkonfirmasi Covid-19 di salah satu sekolah, tentu yang mengambil kebijakan pertama adalah pihak sekolah,”tuturnya.

Dengan demikian dikatakan dirinya bahwa, melihat kondisi sejauh mana atau jumlah yang terpapar Covid-19, pihak sekolah akan berkoordinasi dan memberitahukan ke pihak Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya.

Selain itu, walaupun acuan PTM tersebut berdasarkan SKB empat Menteri. Namun apabila ada kasus di suatu wilayah atau Kelurahan dianggap level 3, 4 atau angka naik. Maka mempunyai kebijakan untuk menutup sekolah dan melaksanakan pembelajaran secara daring lagi.

“Jadi sekali lagi, kalau kasus semakin naik dan berada di level 3 dan 4 maka secara otomatis pihak sekolah berkoordinasi dengan kami untuk menutup kembali sekolah belajar kembali melalui daring seperti sebelumnya, agar tidak memunculkan klaster Sekolah,” tutup Aswani.

(M.Slh/beritsampit.co.id)