Ada Tiga Tantangan Struktural Dalam Mendorong Pembagunan Daerah Kalteng

HARDI/BERITA SAMPIT - Penjabat Sekretaris Daerah Kalteng, Nuryakin.

PALANGKA RAYA – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini tengah menghadapi tantangan struktural dalam mendorong pembangunan daerah. Tantangan ini harus diselesaikan bersama.

Tantangan struktural ini diungkap Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Nuryakin dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia tahun 2021, yang dilaksanakan di Swiss-Belhotel Palangka Raya, Rabu 24 November 2021.

Tantangan pertama adalah bagaimana menyediakan fasilitas infrastruktur yang berkualitas. Kata Nuryakin, dengan pembangunan infrastruktur yang merata dapat mendorong konektivitas dan ketercukupan energi, yang merupakan kunci pertumbuhan dan penentu pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.

Dengan terwujudnya infrastruktur dasar yang merata di Provinsi Kalteng, seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Kalteng dapat terakses dengan lancar dan baik terhadap sumber-sumber ekonomi produktif maupun modal sosial lainnya.

Tantangan kedua adalah, bagaimana meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia secara menyeluruh. Pemerintah bersama masyarakat harus dapat memanfaatkan potensi daerah yang ada dalam menata, mengolah dan membangun Provinsi Kalteng.

Meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah sasaran pembangunan yang harus dicapai bersama di Provinsi Kalteng.

Sedangkan tantangan ketiga adalah bagaimana meningkatkan perekonomian masyarakat secara konsisten sebagai wujud kesejahteraan daerah.

Dibutuhkan upaya dalam menekan angka pengangguran serta meningkatkan perekonomian masyarakat, seperti melalui optimalisasi potensi Sumber Daya Alam, sistem perdagangan yang adil, mempromosikan investasi, mengembangkan pariwisata yang tangguh, penyerapan tenaga kerja, pengurangan penduduk miskin serta meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.

“Sinergitas di daerah dalam masa pandemi Covid-19 sangat diperlukan. Oleh karena itu, koordinasi dan komunikasi yang telah terjalin dengan baik perlu ditingkatkan, utamanya dalam mendukung pemberdayaan UMKM Kalimantan Tengah Go Digital melalui belanjakalteng.com, etalase digital produk UMKM dan jasa Pariwisata Kalimantan Tengah,” kata Nuryakin.

Dukungan lain dapat dilakukan dengan membeli produknya, bangga memiliki dan memakai produknya dan membantu memasarkan produk UMKM lokal ke masyarakat luas.

“Untuk itu saya sangat menghargai dan mengapresiasi Bank Indonesia atas penyelenggaran pertemuan tahunan ini, sehingga pertemuan kita pada hari ini dapat menjadi wadah komunikasi aktif Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Forkopimda dan lembaga lainnya,” jelas Nuryakin.

Tujuannya, dalam rangka mencapai pemulihan ekonomi daerah dan tingkat inflasi yang rendah dan stabil, sebagai upaya menekan laju kemiskinan dan pengangguran yang rendah, dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Kalteng. (Hardi/beritasampit.co.id).