Direktur RSSI Pangkalan Bun Akui Ada Obat Kedaluwarsa, Setiap Tahun Dimusnahkan

MAN/BERITA SAMPIT - Direktur RSSI Pangkalan Bun dr. Fachruddin didampingi dr. Novera Pembriyani, M. Biomed, SP.Kj Dokter Spesialis Kejiwaan, saat dialog dengan sejumlah peserta Dialog Terbuka Melalui Forum Komunikasi Publik.

PANGKALAN BUN – Direktur Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), dr. Fachruddin mengatakan bahwa obat kedaluwarsa memang ada di Rumah Sakit. Tapi tidak pernah digunakan untuk mengobati pasien.

“Jadi tidak benar kalau ada informasi bahwa sejumlah jenis obat kedaluwarsa digunakan untuk mengobati pasien,“ kata dr. Fachruddin menjawab pertanyaan salah seorang peserta Dialog Terbuka melalui Forum Konsultasi Publik (FKP) yang digelar RSSI Pangkalan Bun, di Cafe Quizas, Rabu 27 Oktober 2021.

Kemudian dijelaskan Fachruddin, bahwa sejumlah jenis obat yang sudah kedaluwarsa tersimpan khusus di dalam gudang. Untuk pemusnahannya tidak sembarangan, harus ada nota dinas dari Bupati, kemudian disaksikan dinas dan lembaga terkait, seperti Badan POM.

“Dan nanti dalam waktu dekat, obat-obatan yang telah batas kedaluwarsa dihitung sejak tanggal obat diproduksi hingga waktu uji terakhir, tidak bisa digunakan lagi, maka dalam waktu dekat akan segera dimusnahkan, disaksikan Badan POM dan dinas serta lembaga terkait,“ jelas Fachruddin.

Pengamatan beritasampit.co.id, yang juga mengikuti dialog terbuka dengan tema “Peningkatan Layanan Rumah Sakit di Era Pandemi”, telah membuka sejumlah tudingan miring tentang kinerja dan keberadaan RSSI Pangkalan Bun.

Dalam forum itu Direktur RSSI Pangkalan Bun dr. Fachruddin bersama jajarannya, sangat mengapresiasi dan terimakasih kepada para peserta yang telah menyampaikan berbagai saran dan pendapatnya.

“Dalam acara ini kami menyampaikan luar biasa, dan mengapresiasi kepada semua yang hadir karena tujuan kami dalam acara dialog terbuka melalui Forum Konsultasi Publik, tujuannya dalam rangka memberikan perbaikan dan untuk menyusun perencanaan Rumah Sakit kedepan, dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” pungkas dr. Fachruddin. (Man/beritasampit.co.id).