Pemkot Palangka Raya Diminta Awasi Ketersediaan Sembako

(IST/BERITA SAMPIT) : Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Heri Purwanto.

PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Heri Purwanto, meminta Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian, gencar melakukan pengawasan ketersediaan dan harga sembilan bahan pokok di pasar-pasar tradisional, khususnya pada Ramadan.

menurutnya, saat ini permintaan terhadap sejumlah komoditas bahan pokok cukup meningkat. Untuk itu Dinas Perdagangan harus mampu melakukan pengawasan dan pemantauan ketersediaan bahan pokok secara berkala.

“Pemkot Palangka Raya harus terus berupaya mengantisipasi terjadinya kenaikan harga bahan pokok yang cukup tinggi. Jangan sampai terjadinya inflasi,” kata Heri, Selasa 20 April 2021.

Dikatakan, bahwa pemantauan secara rutin itu untuk melihat harga bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan dapat diketahui secara dini, sehingga instansi terkait bisa mengambil langkah mengenai penanganan.

Legislator Partai Hanura Kota Palangka Raya itu mengungkapkan, tidak kalah pentingnya pemkot setempat harus terus berkoordinasi, terutama berupaya menekan harga bahan pokok jangan sampai melambung tinggi. Masyarakat diminta untuk bisa mengatur pola kebutuhan rumah tangganya selama bulan Ramadan.

Harga bahan pokok terpantau ada beberapa yang mengalami kenaikan meski belum terlalu meresahkan warga, terutama ibu-ibu rumah tangga dan pemilik rumah makan yang setiap hari berbelanja untuk kebutuhan dapur.

Hal yang menjadi keluhan warga saat ini adalah tingginya harga gas elpiji 3 kg yang kini berada di angka Rp38 ribu. Warga juga meminta agar instansi terkait bisa menekan agar harga jual elpiji subsidi 3 kg bisa kembali stabil seperti harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan.

“Instansi terkait yang menjadi leading sektor, harus memperketat pengawasan pasokan dan ketersediaan bahan pokok untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga. Masyarakat juga diharap jangan menyetok barang maupun pangan secara berlebih, karena secara tidak langsung dapat mempengaruhi ketersediaan komoditas di pasaran,” pungksnya.

(BS-65/beritasampit.co.id)