PALANGKA RAYA – Program Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana) menawarkan upaya peningkatan kemampuan yang diperlukan warga untuk dapat mengelola resiko akibat bencana alam atau teknologi yang dapat mengganggu keselamatan hidup dan penghidupan masyarakat Kelurahan.
Walikota Palangka Raya Fairid Naparin menjelaskan bahwa, Peningkatan kemampuan masyarakat ini mencakup perihal pengetahuan tentang kondisi kelurahan secara lebih baik dengan perhitungan potensi resiko bencana, berdasarkan kajian yang melibatkan warga disekitar.
Penyusunan rencana tindakan untuk mencegah, menangkal dan meredam potensi ancaman keterampilan teknis bagi relawan dan perangkat Kelurahan penguatan koordinasi, kerjasama dan simpul-simpul sosial di antar kelompok masyarakat dapat menemukan pilihan-pilihan cara penyelesaian masalah yang ada di antara masyarakat Kelurahan sasaran secara mandiri.
“Keltana sendiri merupakan rangkaian kegiatan berupa lokakarya mengenali lebih baik Kelurahan sendiri untuk kembangkan kajian resiko menyusun rencana dalam tindakan mengurangi resiko bencana, sosialisasi, musyawarah, kunjungan verifikasi dilapangan, pembangunan mitigasi bencana dan latihan peningkatan keterampilan teknis tertentu,” terangnya Rabu, 3 Februari 2021
Menurut Fairid tanggung jawab negara untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Salah satu strategi yang akan digunakan untuk mewujudkan ini adalah melalui pengembangan Kelurahan yang tangguh terhadap bencana.
“Dengan upaya pengurangan risiko bencana berbasis komunitas yang dilaksanakan melalui pengembangan Kelurahan Tangguh Bencana di Kota Palangka Raya sudah dipadukan dan menjadi salah satu prioritas kegiatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palangka Raya,” Ungkap Fairid Naparin
(M.Slh/Beritasampit.co.id)
