PALANGKA RAYA – Dalam rangka sukseskan vaksinasi Covid-19, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dr. Suyuti Syamsul menerima suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 pada hari ini Senin, 1 Februari 2021, di Puskesmas Menteng, Kota Palangka Raya.
Vaksinasi kedua ini seharusnya dilakukan tepat 14 hari setelah vaksin pertama. Namun, dikarenakan ada kegiatan lain, Kepala Dinas Kesehatan meminta jadwal ulang vaksinasi pada hari ini.
Sebelum pemberian vaksinasi kedua ini, dr. Suyuti melaksanakan observasi yang dilakukan oleh Tim Medis. Hasil dari observasi ini menyatakan dr. Suyuti tidak ada keluhan terhadap vaksinasi sebelumnya.
“Mestinya saya divaksinasi kedua pada hari kamis tanggal 28 Januari 2021 lalu, tetapi pada saat itu saya menunggu hasil PCR karena supir saya dinyatakan positif Covid-19, sehingga saya harus memastikan bahwa saya negatif sehingga bisa menerima vaksin kedua,” jelas dr. Suyuti Syamsul.
Suyuti menambahkan, setelah hasil PCR keluar dan dinyatakan negatif. Menurutnya, vaksinasi pertama yang ia terima sebelumnya telah berhasil melindungi dirinya dari penularan Covid-19.
“Sampai dengan tadi malam, yang sudah menerima vaksinasi kedua Provinsi Kalteng sekitar 800 orang, karena memang prosesnya ini bertahap. Untuk vaksinasi tahap pertama Kabupaten Pulang Pisau sekitar 68 persen dan Kota Palangka Raya 54 persen, hasil ini cukup bagus. Dan saya juga merasa tidak ada efek samping yang berlebihan dari vaksinasi yang pertama sampai kedua ini,” jelasnya.
Pemerintah menargetkan vaksin Covid-19 bagi tenaga kesehatan akan dilakukan hingga akhir bulan Februari tahun 2021. Setelah itu memasuki sasaran baru sekitar 17 juta se-Indonesia yaitu TNI, Polri, Tenaga Pendidik dan Pelaku Ekonomi. Untuk Provinsi Kalimantan Tengah kurang lebih sekitar 50.000.
Suyuti menegaskan, vaksinasi ini sudah dijamin keamanan dan kehalalannya. Vaksin merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang paling baik dalam memberi perlindungan terhadap penyakit. Vaksinasi atau imunisasi yang dilakukan saat ini sebenarnya sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu.
“Dan hasilnya luar biasa, sebagai contoh vaksinasi polio berjalan yaitu sangat jarang dan hampir tidak ditemukan lagi kasus polio. Sehingga kita berharap bahwa Covid-19 ini juga bisa kita turunkan sama seperti penyakit yang lain, ketika angka kekebalan terhadap masyarakat sudah cukup tinggi. Minimal masyarakat yang terima vaksin sekitar 70 persen capaiannya,” pungkasnya. (Hardi/beritasampit.co.id).