PALANGKA RAYA – Pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng selama 4 tahun dirasa mengalami peningkatan, baik membantu beasiswa siswa, mahasiswa hingga bantuan sarana komputer sampai peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan sarana sekolah hingga peningkatan kesuksesan UNBK.
Tidak hanya itu saja, di bawah Pemprov Kalteng melalui Dinas Pendidikan terus berupaya, salah satunya kesiapan siswa siswi sekolah SMK dengan kejuruan pertanian, peternakan bahkan pengolahan hutikoltura guna mendukung program nasional food estate, untuk kesiapan tenaga kerja dari masyarakat lokal Kalteng sampai ribuan orang.
“Pemprov Kalteng selama tahun 2016-2020, dimana Tahun 2018 anggaran Rp.12 miliar untuk pendidikan, yaitu sebanyak 2.406 mahasiswa penerima bantuan biaya pendidikan bidik misi Kalteng Berkah,” kata Plt Kadisdik Provinsi Kalteng Mofit Saftono.
Sementara di tahun 2019 direalisasikan anggaran Rp.12,5 miliar lebih untuk 5.108 mahasiswa. Sedangkan untuk Komepetensi guru, di tahun 2016 jumlah guru profesional bersertifikat 2.425 meningkat menjadi 2.675 guru, dan tahun 2017 dan tahun 2018 sebanyak 2.882 guru. Tahun 2019 sebanyak 2.979 guru.
Pemprov Kalteng terus meningkatkan upaya perbaikan dan kinerja dalam bidang pendidikan. Seperti memberikan peluang kepada SDM lokal 2500 orang meningkatkan kualitas pendidikan dan pengangkatan Guru Tidak Tetap (GTT).
Pembangunan sekolah dan sarana prasarananya baik SMA dan juga SMK serta SLB, yang menjadi tanggungjawab Pemprov Kalteng. Peningkatan jumlah sekolah terakreditasi Tahun 1016-2017 A dan B sebanyak 48 persen, tahun 2018-2019 sebanyak 76 persen.
“UNBK 100 persen selama pelajaran tahun 2017-2019. Dan upaya peningkatan juga terus ditingkatkan, indikatornya, UNBK SMA, seperti mata pelajaran Bahasa Infonesia meningkat sebanyak 2,7persen, bahasa inggris 3,11 persen, matematika 5,26 persen,” tegasnya.
Terkait program nasional, food estate, Mofit menjelaskan untuk mendukung hal tersebut SMK pada tahun 2023 nantinya, akan menciptakan tenaga yang siap sebanyak 7515 orang, sehingga sangat bisa mendukung program nasional dari tenaga lokal Kalteng.
“Di Kalteng ini ada 137 SMK, ada 77 SMK yang mengelola kejuruan pertanian, seperti diwilayah Kotim, kobar, kapuas, dan Palangka Raya serta Lamandau, dan sebagian lainya, dengan kejuruan Pertanian, perkebunan, hutihultura dan lainya. Kalau program nasional, food estate ini perlu tenaga kerja lokal. jadi anak anak SMK kita 2-3 tahun kedepan, sudah bisa di rekrut. Dan kejuruanya pun mendukung, yakni Agribisnis tanaman perkebunan, hutikoltura, perikanan, pengolahan hasil pertanian, pemuliaan dan perbenihan tanaman,” ucapnya.
Dirinya menyebutkan, pihaknya juga terus meningkatkan upaya penguatan praktik kerja industri yang sudah berjalan untuk ditingkatkan, hingga pelaksanaan uji kopetensi dalam meningkatkan standar nasional dimana dapat memiliki sertifikasi setelah mereka lulus sekolah.
“Dalam peningkatan pembinaan untuk anak SMA serta SMK, Pemprov Kalteng, dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, terus meningkatkan pengelolaan dalam hal penemuan tehnologi baru, pelatihan bidang alat mesin pertanian, pembinaan sehingga cocok dalam mendukung program food estate nantinya. Apalagi dalam beberapa tahun ini, pembangunan fasilitas sekolah, laboratorium dan praktik kerja juga didukung Pemprov Kalteng sehingga dapat meningkatkan kualitas anak didik kita,” ungkapnya.
(Hardi/Beritasampit.co.id)