Diskominfo dan Kelurahan Mendawai Bagi Pakaian dan Buku Bacaan Gratis Kepada Masyarakat

Man/BS- Nampak Kadis Kominfo Rody Iskandar sedang membereskan pakaian.

PANGKALAN BUN – Di halaman trotoar Taman Pejuang 45 Jalan Pangeran Antasari Pangkalan Bun, Selasa sore ,19 Mei 2020 sontak banyak warga yang berkerumun tapi rapih berbaris di sekitar yang nampak seperti Pasar Murah sedang menunggu antrian.

Saat dihampiri beritasampit.co.id, ternyata bukan layaknya ‘Pasar Murah’, tapi Pasar pakaian bekas layak pakai yang dibagikan secara gratis oleh Diskominfo dan Kelurahan Raja Kecamatan Arut Selatan.

“Acara ini dalam rangka bagi-bagi berbagai jenis pakaian bekas tapi layak dipakai,dan sebelum diberikan gratis kepada masyarakat terlebih dahulu dibawa ke laundry. Setelah dari laundry baru kami bagikan kepada masyarakat,” kata Kadis Kominfo Kabupaten Kobar Rody Iskandar saat dikonfirmasi beritasampit. co.oid.

Menurut Rody Iskandar, pembagian berbagai jenis pakaian bekas tidak langsung dibagikan, tapi di pajang seperti halnya para pedagang di kaki lima.

”Warga disuruh antri, kemudian bagian barisan depan sekitar 4 orang silahkan masuk,untuk memilih pakaian. Setelah mereka dapat pilihannya, disuruh keluar kemudian yang lainnya masuk, jadi tidak langsung berkerumum memilih pakaian,” ujar Rody Iskandar.

Dijelaskan Rody Iskandar, untuk pemberian berupa sembako atau makanan takjil, sudah banyak yang diberikan kepada masyarakat, baik oleh Bupati dan Lembaga-lembaga lainnya serta pengusaha.

“Tapi, untuk membagi-bagikan pakaian yang layak pakai dan beberapa buah buku bacaan secara gratis, nampaknya baru kali ini digelar. Ya, tujuan utamanya dalam rangka membantu masyarakat yang rentan Covid-19,” terang Rody Iskandar.

Lurah Raja Kecamatan Arsel Rangga Lesmana mengatakan puluhan bahkan ratusan macam pakaian bekas yang layak pakai diperoleh secara suka rela dari warga.

“Kami bersama sejumlah komunitas remaja/pemuda mengumpulkan pakaian bekas kemudian di sortir mana yang masih layak pakai, setelah itu dikirim ke laundry. Setelah dari laundry baru dibagikan kepada masyarakat, dengan cara ber antri, karena tidak boleh berkerumun,” ungkap Rangga Lesmana.

(man/beritasampit).