SAMPIT – Tingginya intensitas hujan yang terjadi di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), membuat sejumlah wilayah tergenang banjir, bahkan terus meluas dari sebelumnya hanya melanda sejumlah Desa di 3 Kecamatan, kini bertambah hingga menggenang beberapa desa di 7 Kecamatan.
Kecamatan tersebut yakni Parenggean, Tualan Hulu, Antang Kalang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai dan Kota Besi. Dan dari sejumlah desa yang tergenang, sudah ada warga mengungsi, salah satunya di Desa Bajarau.
“Ada sebanyak 8 Kepala keluarga atau sekitar 20 orang yang mengungsi di wilayah Kecamatan Parenggean. Saat ini tim dari BPBD Kabupaten juga sudah meluncur dan membawa tenda pengungsi untuk bisa digunaka warga yang mengungsi disana,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim, Yephi Hartadi Heriyanto, kamis, 30 April 2020.
Selain itu, yang menjadi kendala tim untuk menuju lokasi banjir, kondisi geografis yang kurang mendukung, bahkan jalan poros parenggean yang menuju Kecamatan Tualan Hulu, Mentaya Hulu dan Antang Kalang putus.
“Bagaimana kita bisa tembus, jalannya selain licin, tapi juga rusak parah, kalau kita mau lewat harus melalui kubangan lumpur yang sangat dalam,” katanya
Banjir saat ini sudah masuk dalam kategori tanggap darurat untuk Kotim, dengan ketinggian air mencapai rata-rata 1 meter di sejumlah Desa yang tergenang.
“Dengan dinaikan status tanggap darurat, maka dari pihak Dinas Sosial, bisa menjalankan tugasnya untuk memberikan bantuan pada warga yang terdampak, salah satunya bisa membangun dapur umum di desa yang saat ini sudah ada warganya yang mengungsi,” pungkasnya
(Cha/beritasampit.co.id)