PALANGKA RAYA – Ditengah pandemik Covid-19 RSUD Doris Silyvanus masih terus memberikan pelayanan maksimal terutama kepada keluarga tidak mampu dan terdampak virus Corona.
Hal ini terbukti setelah adanya kasus yang dialami oleh Rafa Fauzan Ahmad Balita usia 8 bulan yang diduga menderita atresia bilier (penyempitan kantung empedu) yang merupakan penyakit langka.
Sebelumnya, diberitakan bahwa anak kedua dari Pasangan Supiani Sandung dan Hayatun diduga memiliki ciri-ciri penyakit langka tersebut dengan kondisi warna kulit yang kuning dan perut membesar.
Saat dihubungi Via WhatsApp (WA) Direktur RSUD Doris Slyvanus Palangka Raya Yayuk Indriaty mengatakan, siap memberikan perawatan kepada balita tersebut.
“Kalau memang nanti dipastikan dari hasil pemeriksaan dan labnya bahwa balita tersebut menderita atresia bilier kita akan bantu sepenuhnya untuk penangananya,” ujar Yayuk, Selasa 14 April 2020.
Lebih lanjut ia mengatakan, “Nanti lampirkan saja SKTM dan saya juga sudah meminta petugas untuk segera menindak lanjuti”.
Yayuk juga mengungkapkan, kalau ada kendala seandainya benar balita tersebut menderita atresia bilier, karena itu harus dilakukan tindakan operasi.
“Tahun 2018 pernah ada kasus seperti ini dan pihak RS Doris merujuk pasien atresia bilier ke RSCM Jakarta untuk dilakukan operasi semua biaya ditanggung pemerintah daerah,” ungkap Yayuk.
Namun untuk saat ini dalam kondisi darurat Covid-19 tidak bisa dilakukan operasi ke RSCM, “Saya berharap hasilnya baik dan bisa dirawat disini saja, karena maaf kalau kita rujuk saat ini kondisinya tidak bisa,” beber Yayuk.
Dirinya juga mempersilahkan kedua orang tua balita tersebut untuk segera meminta penanganan dengan tim medis, “Silahkan saja kita akan berikan pelayanan maksimal dan ditangani dengan baik dan tanpa biaya dengan catatan ada SKTM,” pungkasnya. (Aul/beritasampit.co.id).