NANGA BULIK – Belakangan ini perhatian masyarakat terkuras pada virus Covid-19 atau di sebut corona. Padahal, penyakit menular mematikan yang juga lebih berbahaya dan sudah lama ada di Indonesia, yakni Demam Berdarah Dengue (DBD).
Awal tahun angka DBD di kabupaten Lamandau lumayan tinggi. Dari data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau, di bulan Januari sebanyak 13 kasus, dan bulan Februari sebanyak 26 kasus, dimana wilayah terbanyak berasal dari kecamatan Sematu Jaya.
“bulan ini (Maret) datanya belum masuk. Namun tampaknya sudah mulai menurun,” ungkap Plt kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lamandau, Friaraiyatini. Rabu 18 Maret 2020.
Penurunan angka DBD telah dilakukan oleh dinkes dengan upaya melakukan usaha promotif dan preventif. Diantaranya, melakukan fogging terpusat dan massal di wilayah kecamatan Sematu Jaya dan Bukit Jaya.
“Sampai saat ini tidak ada yang sampai meninggal, paling banyak penderita DBD dari anak-anak usia 5 tahun sampai yang tertua 48 tahun,” ungkapnya.
Lanjutnya, kepada masyarakat agar terus melakukan pola hidup bersih dan sehat. Karena meskipun penyebaran lebih cepat corona dibanding DBD. Namun lebih mematikan DBD jika tidak mendapatkan penanganan serius.
Sementara itu, terkait virus covid-19, pihaknya kemarin juga telah melakukan rapat kordinasi dengan seluruh dokter puskesmas se-kabupaten Lamandau untuk prosedur penanganan, dan juga pembagian pakaian pelindung lengkap kepada seluruh kecamatan.
“Kita punya 50 pakaian pelindung lengkap, jadi tiap puskesmas dapat 2-3 unit . Sementara thermo IR hanya punya 1, jadi baru kita upayakan memesan 13 unit lagi untuk dibagikan ke puskesmas,” tambahnya.
(Andre/beritasampit.co.id)