SAMPIT – Suasana mencekam terlihat di Gedung Bank Indonesia Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada Jumat 13 Maret sore.
Hal itu karena sekelompok orang bersenjata laras panjang telah melakukan penyanderaan terhadap tamu kehormatan, yakni Wakil Presiden, Gubernur dan dua orang Tokoh Masyarakat, saat melakukan kunjungan kerja.
Mengetahui informasi yang disampaikan oleh intelijen itu, Dandim 1015 Sampit, dengan cepat melapor ke Panglima TNI dengan meminta Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk melakukan operasi penyelamatan sandera.
Melalui perintah dari Panglima TNI, dengan cepat Satuan Tugas Khusus Kopassus dikumpulkan dan diberangkatkan dari Jakarta ke Kota Sampit.
Setelah mempelajari seluk beluk gedung, seluruh pasukan dengan keahlian masing-masing ditempatkan pada lokasi strategis penyerangan. Dengan menggunakan pasukan penembak khusus jarak jauh, tim anti teror ini telah menggaris merah sasarannya.
Proses negosiasi pun dilakukan, namun para teroris yang terdiri dari 7 orang ini menolak, sehingga langkah eksekusi dilakukan. Tanpa membuang waktu, pasukan yang sudah disiagakan langsung melakuan eksekusi.
Tanpa ampun timah panas pun bersarang di kepala pelaku teroris tersebut, hanya dalam hitungan sekitar 10 menit, para sandera berhasil di selamatkan, dan dibawa ke kantor polisi terdekat.
Demikian tahapan latihan yang digelar anti teror di Gedung BI Sampit, Komandan latihan teror Letkol Infantri Rizky Marlon Silalahi, menerangkan bahwa latihan ini sudah sering dilakukan bukan hanya di dalam negeri, namun juga luar negeri seperti di negara Australia dan juga Amerika.
Sedangkan untuk wilayah Kalimantan latihan anti teror ini juga sudah dilakukan seperti di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim), Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) Tarakan Kalimantan Utara (Kalrut), Pangakalbun dan juga di kota Sampit Kalimantan Tengah (Kalteng)
“Sampit kita lihat memang punya sejarah tentang konflik sosial, mungkin benih-benih kriminalitas yang mungkin eskalasinya bisa meningkat, sehingga kita mewaspadai. Dan kita datang kesini salah satu bentuk latihan memperkenalkan kemasyarakat, bahwa TNI bisa untuk melindungi dan mengayomi masyarakat,” tandasnya.
Dalam latihan ini sebanyak 70 orang anggota kopassus yang diterjunkan, tim anti teror ini juga melibatkan pasukan Raider dan juga Kepolisian setempat.
Latihan ini juga dilakukan selama dua hari dengan dua tempat fasilitas umum, yakni Bandara H Asan dan juga Gedung Bank Indonesia Sampit.
Sementara itu dalam kegiatan itu juga disaksikan langsung Bupati Kotim, Supian Hadi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Halikinnor, Dandim 1015 Sampit, Letkol Czi Akhmad Safari, Wakil Ketua DPRD Kotim, Rudianur serta unsur muspida lainnya.
(Cha/beritasampit.co.id)