TITIP RINDU DIPADANG KELABU
Mungkinkah kutulis sebuah surat
Atau bibir ini berujar wajar
Kala mata tak ingin memandang
Gejolak tanya pada nyata yang terlihat
Akankah ku hantarkan sebuah suguhan
Memang memabukkan tapi harus kusajikan
Karena hati ini persembahkan cinta
dari tulusnya altar persembahan yang tak ternoda
Kasat mata ini kabur oleh yang terpajang
Diam dan tak bergeming
Hanya berbicara untuk hati
Disisi bilik kalbu yang tersembunyi
Sudah banyak kudengar nyanyian-nyanyian rindu
Hampir setiap saat puisi-puisi cinta tersirat
Jauh, entah berapa jauh aku berjalan
Disebuah titian yang membuai
Bosan,..memang membosankan
Tapi semakin hanyut aku menikmatinya, gambaran bulir tetes airmata seperti mimpi burukku
Bunga tidur yang berbeda dengan fatamorgana
Yang senyap setelah malam datang dengan telanjang
Apakah ini sebuag surat atau ujar yang wajar?
Dipadang kelabu, rindu itu tertatih meniti…biru