TAMIANG LAYANG – Masyarakat Desa Betang Nalong, Kecamatan Patangkep Barito Timur mengeluhkan kondisi jalan yang dinilai membahayakan keselamatan dan kesehatan.
Jika musim hujan tiba, jalanan yang merupakan jalan ex Pertamina tersebut penuh dengan genangan air bahkan lumpur. Jika musim kemarau tiba, jalan tersebut memproduksi debu yang cukup banyak.
Bahkan debu masuk hingga ke dalam rumah penduduk. Tidak sampai disitu, penderitaan warga ditambah dengan lalulalangnya kendaraan dengan tonase yang mencapai 30 ton.
Kendaraan tersebut merupakan angkutan tambang batu bara dan kayu milik perusahaan. Sehingga warga khawatir karena mengancam keselamatan warga.
Kepala Desa Betang Nalong, Dirusman kepada beritasampit.co.id mengatakan warganya hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut. Berbagai upaya sudah dilakukan warga, termasuk dimediasi oleh pemerintah setempat, namun hingga saat ini belum ada titik terang.
“Inilah keadaan dan kondisi jalan utama kami warga masyarakat desa Betang Nalong kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito timur,” ucap Kepala desa Betang Nalong Dirusman, kepada Beritasampit,co.id, di kantornya di jalan Eks Pertamina km 6, Sabtu 15 Februari 2020.
Kata Dirusman, akses jalan utama warga desa ini ya satu-satunya hanyalah jalan eks pertamina tersebut. Namun jalan tersebut digunakan oleh beberapa perusahaan tambang mengangkut batubara dengan kapasitas lebih dari 30 ton dan perusahan kayu juga aktif mengangkut kayu log menuju Telang baru.
“Sangat memprihatinkan keadaan kami ini anak-anak sekolah SD, SMP dan SMA menuju kecamatan Patangkep Tutui jarak 7 km melewati Jalan Eks Pertamina mau ke Kota Kabupaten Tamiang layang menuju menuju simpang desa Didi, sekitar 9 km juga melewati Jalan Eks pertamina ini,” terang Dirusman. (Badi/beritasampit.co.id)